Wartakepri.co.id, ANAMBAS – Dengan kondisi Psikis saat ini masyarakat Anambas berharap akan adanya uluran tangan dari pemerintah dan stekholder lainnya dalam waktu satu atau dua minggu ini kepada masyarakat. Sudah mulai tampak kegelisahan dari masyarakat, pasalnya mereka banyak yang tidak bekerja dan itu semua lantaran banyaknya berdiam diri dirumah.
Sekretaris Partai Golongan Karya (Golkar) Kabupaten Kepulauan Anambas, Indra Syahputra mengatakan, dirinya prihatin jikalau lambat Pemerintah melakukan penyaluran bantuannnya kepada masyarakat, dikawatirkan masyarakat bisa marah besar.
“Kami dikurung di perintahkan berdiam diri di rumah, yang saya pertanyakan, makan kami (masyarakat) siapa yang menanggungnya, mohon jadi perhatian bagi kita bersama, terutama pesan ini saya sampaikan kepada pemerintah daerah,” ucapnya, Sabtu(18/4/2020).
Ia berharap, di awal atau petengahan bulan suci ramadhan ada penyaluran bantuan sosial (bansos) atau sembako tersebut kepada warga masyarakat, kemudian saya juga meminta kepada pemerintah agar mempersiapkan lokasi karantina khusus bagi orang orang yang baru pulang melalui zona merah. Agar dilakukan pengkarantinaan selama 14 hari dulu, kemudian barulah diberikan kebebasan untuk kembali ke tengah tengah masyarakat.
“Jika perlu di dua bandara yang ada di Anambas disiapkan khusus ruangan isolasi, atau sebelum Mobil Bus menjemput dan kalau perlu juga agar dilakukan pengecekan menggunakan rapit test, pokoknya harus ketat mulai sekarang. kita saat ini berjaga jaga, pasalnya jika ada satu saja yang terkena Positif Covid-19, saya yakin satu Anambas ini heboh dan gempar, apelagi seperti Orang Tanpa Gejala (OTG) yang tidak kita ketahui,”terangnya.
Dirinya berpesan, terakhir kalinya kepada pemerintah, agar nantinya lebih proaktif mengawasi penyaluran bansos kepada masyarakat, jangan sampai Kepala Desa, RW dan RT pilih kasih dalam menetapkan para penerima bantuan tersebut dan permintaan dirinya yang kedua Pemda harus tegas dengan mengeluarkan surat edaran tentang pelaksanaan Ibadah dibulan suci Ramadhan, jangan Masjid yang satu boleh beribadah dan masjid yang lain dilarang.
“Kalau hal tersebut terjadi akan berdampak luas bagi umat dan yang ketiga soal pendatang yang melalui bandara Letung dan Matak supaya dijaga ketat oleh Tim Gugus tugas Covid-19 Anambas, agar tidak memandang statusnya apa. Apakah sebagai pejabat atau rakyat biasa semuanya wajib dikarantina, kenapa demikian karena menurut saya Virus Corona Covid-19 ini tidak mengenal status jabatan,”tutupnya.(Rama)