Pentingnya Perawatan Alat Milik BMKG Karimun, Ingat Nelayan Waspada Bahaya Siklon 8 Hari Kedepan

Raden Eko Sarjono Kepala kantor BMKG Raja Haji Abdulllah Tanjungbalai Karimun

WARTAKEPRI.co.id. KARIMUN – Guna mengoptimalkan agar peralatan dapat menghasilkan data yang optimal, Tim Kalibrasi yang berasal dari Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika wilayah I Medan (BBMKG WIL I Medan), melakukan perbaikan dan perawatan di kantor BMKG Raja Haji Abdulllah, Tanjungbalai Karimun, Provinsi Kepulauan Riau.

“Meliputi seluruh peralatan yang ada di kantor BMKG Karimun,” ujar Raden Eko Sarjono Kepala kantor BMKG Raja Haji Abdulllah, Tanjungbalai Karimun, Sabtu (14/11/2020).

Selain itu, menurutnya terdapat alat yang perlu di perbaiki dan sekaligus dilakukan perawatan, berupa Automated Weather Observing System (AWOS), yang berada pada Bandara Raja Haji Abdullah, dan Automatic Weather Stations (AWS) yang terletak di Mako Lanal Tanjungbalai Karimun, serta penakar hujan otomatis atau Automatic Rain Gauge (ARG), yang di pasang pada pelabuhan Parit Rampak.

Harris Nagoya

“Dari sekian perbaikan peralatan, AWS sendiri yang cukup rumit sehingga perlunya penanganan khusus, karena merupakan sistem yang dilengkapi sensor, seperti sensor temperatur, kelembaban, arah dan kecepatan angin. Selain itu bagian lain di antaranya Remote Terminal Unit, Komputer, serta Unit LED untuk menampilkan data sehingga mudah untuk dilihat dan dicatat,” paparnya.

Eko menambahkan, untuk jumlah Tim yang berasal Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika wilayah I Medan (BBMKG Wil I Medan) tersebut berjumlah tiga orang, dan yang berasal dari Jakarta (Pusat) dua orang.

“Dimana lama pengerjaannya dari BBMKG wilayah I Medan selama lima hari, dan dari Jakarta selama tiga hari,” sebut Eko.

Sehingga menurut Eko dengan dilakukannya perbaikan dan perawatan alat-alat di kantor BMKG Raja Haji Abdulllah, Tanjungbalai Karimun ini, agar seluruh peralatan BMKG tetap bekerja secara optimal.

“Dapat tetap baroperasi tanpa adanya gangguan, dan hal ini tentunya dilakukan secara rutin setiap tahun sekali,” tandasnya.

Warga Karimun Tetap Waspada Terhadap Siklon Tropis Etau

Terkait perubahan cuaca saat ini, untuk satu pekan kedepan, Eko juga menghimbau kepada masyarakat Kabupaten Karimun, dengan munculnya siklon tropis Etau. Dimana menurutnya, terletak pada sebelah samudra Pasifik, tepatnya disebelah timur Filipina.

“Meskipun tidak langsung mengenai wilayah Kepulauan Riau (Kepri), akan tetapi dampaknya tetap dirasakan,” ungkap Eko.

Kata Eko dampak dari siklon tropis Etau diantaranya meningkatnya curah hujan, angin kencang dan tinggi gelombang.

“Dari tiga aspek tersebut dapat merembet terjadinya rawan longsor bagi daerah diperbukitan, air pasang untuk daerah di pesisir laut, dan tentunya siklon tropis Etau lebih lama dari pada angin puting beliung, kalau puting beliung singkat, dan Etau ini dapat berlangsung lima hingga delapan hari,” paparnya.

Eko menyebut, siklon tropis Etau sendiri terpantau berada pada 13.1 LU-113.8BT, sekitar 1160 km sebelah utara barat laut Tarakan.

“Dan bergerak kearah barat dengan kecepatan 16 knots (30 km/jam,” pungkasnya. Untuk itu, Eko menghimbau kepada masyarakat Kabupaten Karimun agar tetap waspada terhadap siklon tropis Etau ini.

“Terlebih para nelayan, agar tidak pergi ke laut dulu hingga cuaca kembali normal seperti sedia kala,” himbaunya.

Reporter : Aziz Maulana

Google News WartaKepri DPRD BATAM 2025