WARTAKEPRI.co.id, BATAM–Badan Keamanan Laut Republik Indonesia (Bakamla) RI, bersama Dewan Pengurus Cabang (DPC) Indonesian National Shipowners’ Association (INSA) Kota Batam melaksanakan sosialisasi terkait aplikasi mobile dashboard terkait informasi maritim.
Melalui Direktorat Data dan Informasi Bakamla RI melaksanakan kegiatan Pertukaran Informasi dan Pengenalan Awal Aplikasi Mobile Keamanan Maritim dengan Instansi Penegak Hukum di Laut wilayah
Ketua DPC INSA Batam, yang diwakili oleh ketua bidang advokasi dan hukum DPC INSA Batam, Suparno mengatakan, pengenalan awal aplikasi mobile dashboard terkait informasi maritim. Selain itu juga sharing soal masalah keamanan yang berhubungan dengan laut.
“Kegiatan ini bertujuan untuk mengumpulkan informasi terkait keamanan dan keselamatan laut serta uji coba aplikasi mobile yang telah dibangun Bakamla RI,”terang Suparno Rabu (18/11/2020) di Hotel Travelodge Jodoh, kota Batam.
Dijelaskan Suparno, kedatangan tamu dari Bakamla RI untuk memperkenalkan aplikasi yang namanya tadi Mobile dashboard berkenaan dengan info maritim.
“Selanjutnya kita akan melakukan pertemuan kembali sehingga apa saja yang menjadi bagian dari informasi soal keamanan laut bisa terbaca,”jelasnya.
Untuk diketahui, Lanjut Suparno, Maritim itu merupakan keamanan laut. Jadi tadi sudah dipaparkan ada situasi maritim ada pembajakan, ada bawa minyak, oli dan pencemaran laut. Pencemaran juga itu kan membahayakan.
“Sekali lagi saya sampaikan, tujuan kita hadir bersama Bakamla RI ini, memperkenalkan awal aplikasi mobile dashboard,”ucapnya.
Sementara itu, Kepala Seksi Pengembangan Sistem Informasi Direktorat Data Informasi Bakamla RI Insan Aulia menjelaskan bahwa memang aplikasi ini kita bangun atas permintaan dari masyarakat dimana memang ada beberapa informasi-informasi yang harus disampaikan secara cepat sehingga untuk mempermudah birokrasi tersebut.
“Kami saat ini sedang mengembangkan aplikasi keamanan maritim. Dimana fungsinya memantau wilayah perairan para pengguna laut ingin mengetahui baik dari sisi keamanan maupun keselamatan mereka itu bisa mengetahui seperti rambu- rambu laut,”jelas Insan.
Jadi, menurutnya sebelum berlayar itu bisa mengetahui kondisi perairannya yang akan mereka tuju, sehingga mereka juga bisa mengantisipasi atau menyiapkan segala sesuatu ketika ingin melaut itu salah satu fiturnya.
Kemudian, ada lagi fungsi pelaporan dimana dalam pelaporan ini kita menggunakan teknologi sehingga
Selain itu juga tadi sudah saya sampaikan juga bahwa terkait informasi dalam aplikasi mobile tersebut terkait aturan-aturan dasar hukum khususnya di perairan baik hukum internasional maupun hukum dalam negeri serta kajian-kajian internasional.
“Ada juga titik-titik lokasi ikan dimana data tersebut dari Kementerian Kelautan Perikanan (KKP). Mereka itu punya data cuma tidak ditampilkan pada aplikasi maksudnya datanya itu manual. Makanya kami upayakan untuk mempermudahkan dalam hal pengaksesan aplikasi ini,”sebutnya.
Jadi titik ikan ini sudah ada di aplikasi mobile dan akan terus di update dua hari sekali itu KKP mengupdate lokasi titik ikan itu. Selain itu juga ada wilayah tangkap, nah setiap nelayan ini ada wilayah tangkapnya.
“Tetapi di lain itu tidak ada tandanya, jadi di aplikasi ini lah kami masukkan. Sehingga meminimalisir konflik antar nelayan karena merasa wilayah tangkap nelayan.
Harapannya, mereka juga bisa melihat oh ternyata disini wilayah tangkapan ketika ada nelayan lain, sudah bisa membuktikan bahwa ini sudah masuk wilayah tangkapan kami. Tangkapan bapak sebelah sana,”pungkasnya. (*)
Tulisan :Taufik Chaniago