WARTAKEPRI.co.id, BATAM – Pihak PT Guthrie Jaya Indah Island Resort menyampaikan klarifikasi terkait kericuhan proses eksekusi bangunan Apartement Indah Puri, Sekupang, Batam, beberapa waktu lalu.
Klarifikasi disampaikan langsung oleh kuasa hukum PT Guthrie Jaya Indah Island Resort, Mangara Manurung di Batam pada Selasa (21/12/2021).
Mangara mengatakan kericuhan yang terjadi menjadi bahan perbincangan masyarakat sehingga perlu diklarifikasi agar tidak menimbulkan citra yang buruk bagi pihak pengelola.
“Untuk itu diklarifikasi kepada publik agar jangan ada lagi kesalahpahaman,” kata dia.
Bahkan akibat dari kejadian itu, pihaknya mengaku kaget dengan adanya beredar di media sosial diduga penghuni rela membayar sejumlah orang agar pembongkaran apartemen digagalkan.
Diketahui juga, lanjut Mangara, seoarang penghuni Warga Negara Asing (WNA) menyuruh 3 orang pria untuk menghalang-halangi proses eksekusi atau pembongkaran apartemen tersebut.
Ketiga pria suruhan tersebut kata dia diberi imbalan berupa uang. Pihaknya bahkan berencana akan melaporkan 3 orang suruhan tersebut lantaran merasa sangat dirugikan.
Namun belum lagi dilaporkan, ketiga orang itu lebih dulu mengakui kesalahannya dan meminta maaf. Mereka pun tidak jadi dilaporkan. “Sikap jentel mereka ini patut diapresiasi,” kata Mangara.
Ia mengatakan ketiga orang tersebut tidak saja mengakui kesalahan dan meminta maaf secara lisan. Namun lebih dari itu, mereka juga membuat pernyataan tertulis.
“Langkah cepat 3 orang suruhan penghuni apartemen ini patut kami apresiasi,” katanya.
Mangara Manurung menuturkan permasalahan ini jangan sampai memberikan dampak negatif bagi perusahaan. “Jika tidak ditanggapi, maka isu pembongkaran apartemen ini akan semakin melebar,” kata dia.
Padahal, lanjut dia, permasalahan ini sudah diingatkan kepada penghuni sejak September tahun 2018 lalu agar meninggalkan apartemen, namun sampai sekarang masih ada yang tinggal.
Menurut Mangara, hingga saat ini sudah ada sebagian penghuni Apartemen Indah Puri yang sudah pergi. Hanya sisa 5 penghuni saja yang masih bertahan.
“Hingga saat ini penghuni hanya tinggal 5 orang lagi, semoga aja bisa meninggalkan apartemen,” imbuhnya. (taufik)