TANJUNGPINANG – Seakan tak pernah bosan Gubernur Kepulauan Riau, H Ansar Ahmad menyampaikan pemikirannya soal bagaimana Kota Tanjungpinang kedepan. Bagaimana kota yang dulunya merupakan ibukota Provinsi Riau ini berubah menjadi tujuan pariwisata dunia, dimana orang-orang – termasuk wisatawan asing – dengan nyaman ‘berseliweran’ berwisata di dalam kota.
Gubernur Ansar mimpi ada geliat wisatawan di Kota Tanjungpinang. Dan, orang yang pulang bisa membedakan secara jelas kalau Tanjungpinang bukan Pangkalpinang.
“Itu betul, sampai sekarang masih banyak yang salah paham antara Tanjungpinang dan Pangkalpinang, dan harus kita tanggapi hal ini,” kata Ansar kala itu.
Gubernur Ansar juga mengenang sejarah perpindahan ibukota Riau ke Pekanbaru tidak hanya disebabkan oleh jauhnya rentang kendali, tetapi disebabkan belum memadai infrastruktur yang ada.
Dan proyek mempercantik ibukota Kepri dilakukan. Mulai dari merevitalisasi Pulau Penyengat, mempercantik Kawasan Kota Lama Tanjungpinang, membangun jalan layang (flyover) menuju Pulau Dompak, pembuatan Tugu Bahasa. Penataan Akau Potong Lembu, pengintegrasian Pelantar I dan Pelantar II, penyelesaian Kawasan Gurindam 12 Tepi Laut, hingga pembenahan jalan menuju Bandara Raja Haji Fisabilillah.
BACA JUGA Wako Rudi Harapkan Dukungan Iluni Universitas Indonesia dan Percepatan Pembangunan di Batam
Penataan fasilitas publik di Tanjungpinang yang sebagian di antaranya di gerbang pintu masuk ini dikatakan Gubernur Ansar bukan hanya sebatas upaya untuk meningkatkan rasa nyaman serta keindahan, tetapi juga sebagai salah satu langkah meningkatkan performa wajah kota ini.
Nyaris di setiap kesempatan Gubernur Ansar Ahmad memimpin langsung rapat guna membahas perkembangan berbagai proyek ‘merubah wajah ibukota Kepri’ ini.
Gubernur Ansar selalu menekankan kepada jajaran OPD-nya untuk serius menyelesaikan semua proyek yang sedang maupun yang akan berjalan. Gubernur Ansar minta jajarannya bekerja simultan.
Ansar menegaskan agar anggaran besar yang digelontorkan untuk banyak proyek penataan Kota Tanjungpinang tidak sia-sia. Jalannya adalah tidak hanya mematangkan konsep maupun serius dalam pelaksanan, tetapi hingga kepada pemeliharaan terhadap fasilitas publik yang nantinya rampung dibangun.
“Setiap pengerjaan proyek harus dipikirkan juga tentang perawatannya, kita bantu Pemko untuk petugas kebersihan dan petugas pemeliharaannya,” tegas Gubernur Ansar.
Ansar tidak mau tanggung-tanggung dalam menjadikan Kota Tanjungpinang lebih berestetika. Ia mengistilahkan Tanjungpinang sebagai “Ruang Tamu” yang mencerminkan wajah Kepri.
“Tanjungpinang ini adalah Kota Tua yang harus kita jaga dan kita rawat. Wajah Provinsi ini (Kepri) berada di sini (Tanjungpinang). Maka sudah seharusnya dipercantik,” tegas Ansar.
Terlepas dari berbagai upaya Pemprov Kepri memperindah serta menjadikan Kota Tanjungpinang lebih nyaman itu, Gubernur Ansar tidak menapikan butuhnya keterlibatan semua unsur masyarakat.
“Sehebat apapun kita pasti butuh orang lain. Oleh sebab itu, secara pribadi dan atas nama Pemerintah Provinsi Kepri, saya berharap segenap masyarakat mendukung upaya Pemprov Kepri untuk memperindah dan menjadikan Kota Tanjungpinang lebih nyaman,” pungkas Ansar.
Saat ini beberapa proyek, seperti penataan Kota Lama Jalan Merdeka, pembangunan flyover depan Ramayana, pembenahan jalan menuju Bandara sedang dalam tahap pengerjaan. Atas aktivitas tersebut kenyamanan masyarakat sedikit terganggu. Gubernur pun meminta kepada seluruh masyarakat untuk bisa memakluminya.
“Saya yakin masyarakat Tanjungpinang sangat memaklumi kondisi ini. Untuk sementara, selama proses pengerjaan proyek berjalan, memang masih berantakan. Insya Allah ini semua demi wajah kota Tanjungpinang lebih cantik, ikonik dan menarik. Sekali lagi, kami butuh support doa dari seluruh masyarakat agar proses pembangunan yang kita lakukan berjalan lancar,” ujar Ansar, Minggu (26/7/2022) di Tanjungpinang .(*)