Akibat Diterjang Angin Kencang, 4 Ruang Belajar SDN 18 Sungai Aur Rusak Berat

HARRIS BATAM

WARTAKEPRI.co.id,Pasbar–Siswa Sekolah Dasar Negeri 18 Sungai Aur Kecamatan Sungai Aur Kabupaten Pasaman Barat setiap hari Sabtu harus menyetorkan hafalan ayat Al-Qur’an pada guru kelasnya untuk dicatat dan direkap. Namun, pada Sabtu ini kegiatan rutin tahfizd tidak dapat terlaksana, karena empat ruang belajar rusak berat akibat diterpa angin kencang dan hujan lebat yang terjadi pada Jum’at 9 Mei 2023.

Ketika Tim Dinas Pendidikan Pasaman Barat turun langsung ke lokasi bencana alam, Kepala SDN 18 Sungai Aur Alfian didampingi oleh para guru dan komite sekolah membenarkan bahwa atap 4 ruang kelas yang dibangun tahun 1984 itu telah rusak akibat diterjang angin kencang dan hujan lebat yang terjadi pada hari Jumat kemarin.

Data yang diperoleh dari kepala sekolah bahwa ruang kelas yang rusak adalah ruang kelas IB, kelas III, kelas VI dan kelas I. Karena siswa kelas VI sudah tamat, maka tiga kelas dengan total siswa 22 orang yang terganggu ruang belajarnya.

Kepala Dinas Pendidikan Pasaman Barat Agusli yang didampingi Kasi Sarpras Idris, Kasi Kesiswaan Nofrayda dan Tim Sarana, Sabtu (20/5) saat meninjau langsung lokasi sekolah dalam arahannya meminta kepada warga sekolah, agar pembelajaran pada hari Senin dan seterusnya dapat dilaksanakan normal kembali, anak sekolah diminta untuk tidak libur, dan untuk sementara waktu tempat belajar dapat digunakan dengan menyekat ruang kelas yang ada dan pada ruang ibadah.

“Kepada komite sekolah diharapkan memberikan informasi yang baik kepada orang tua siswa, dan mengajak para orang tua bergotong royong membersihkan puing-puing atap dan rangka atap yang berserakan di halaman sekolah serta memindahkan mobiler, lemari dan buku-buku yang berada pada ruang yang rusak. Hal ini kita lakukan untuk keselamatan siswa saat berada di sekolah,” tutur Agusli.

Disamping itu, Agusli juga meminta Kepsek SDN 18 Sungai Aur Kadisdik agar segera membuat laporan kejadian bencana alam, yang diketahui wali nagari dan camat, ditujukan kepada Bupati Pasbar, ditembuskan kepada kepala BPBD dan Dinas
Pendidikan.

“Sehubungan rehabilitasi ruang kelas yang rusak yang ditaksir biaya perbaikannya mencapai Rp 300 juta, kita akan usulkan dan pertimbangkan kepada pimpinan, agar dapat direhabilitasi dengan anggaran biaya tidak terduga (BTT). Mohon dukungan masyarakat, tokoh masyarakat, kepala jorong, wali nagari dan camat sehingga bangunan yg rusak dapat segera kita perbaiki, sehingga anak anak kita dapat kembali belajar dengan nyaman,” ungkap Kadisdik Agusli.(*/rilis)

Kiriman:Taufik Chaniago

Google News WartaKepri