ANAMBAS – Kasus Stunting di Kepulauan Anambas meningkat 6,5% dari tahun 2022 menjadi 6,96% di tahun 2023, hal tersebut akibat kurangnya sinergitas dari pemerintah dengan instansi terkait di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kepulauan Anambas, Senin, 6/11/2023.
Kepala Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes PPKB) Kabupaten Kepulauan Anambas, Yessy Ariessandy mengakui bahwa kolaborasi dan sinergitas antara pemerintah dan instansi terkait dalam upaya penekanan angka Stunting belum maksimal, sehingga penekanan kasus Stunting di Kepulauan Anambas belum maksimal dilakukan.
Desiminasi Audit Kasus Stunting tahun 2023, di laksanakan di kantor Bupati Kepulauan Anambas oleh pemerintah daerah melalui Dinas Kesehatan PPKB Kepulauan Anambas bersama instansi terkait seperti Camat, Kades, dan instansi Vertikal di wilayah Kepulauan Anambas, dari hasil rapat Audit Kasus Stunting tersebut diperoleh beberapa point antaranya seperti penekanan dan pencegahan dini kasus Stunting di wilayah anambas.
“Penekanan kasus Stunting di Anambas bukan tugas utama Dinkes PPKB melainkan tugas bersama antar OPD dan instansi lainnya, dengan minimnya kolaborasi dan sinergitas antara OPD dan pemerintah maka kasus Stunting di Anambas bisa di bilang angka penanganannya sangat rendah, untuk itu perlunya Kolaborasi dan sinergitas yang baik sehingga penanganan dan pencegahan stunting di Anambas bisa maksimal,” ucapnya usai Rapat Desiminasi Audit Kasus Stunting Tahun 2023.
Kegiatan tersebut merupakan kegiatan kali kedua yang dilaksanakan oleh Dinkes PPKB, peran serta dan keterlibatan semua pihak menentukan tingkat penurunan Stunting di Anambas baik seperti OPD yang terkait yang berhubungan langsung dengan penanganan Stunting di Anambas.
BACA JUGA Angka Stunting di Kabupaten Lingga Per Maret 2023 Turun Jadi 7,39 Persen
“Contoh kecil aja, untuk permasalahan jamban atau WC itu bukan di ranah kami (Dinkes PPKB), itu adanya di PUPR, dan dari dinas Sosial sendiri bisa saja dari bantuan sosialnya, kemudian untuk ketahanan pangan di Dinas DP3 jadi ini butuh kerjasama dan kolaborasi serta sinergitas bersama sebenarnya,” ucapnya lagi kepada awak media.
Yessy Ariessandy selaku Kepala Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes PPKB) Kabupaten Kepulauan Anambas berharap kedepannya kolaborasi serta sinergitas wajib di jalankan sehingga penekanan kasus Stunting di Anambas menurun secara drastis menuju Anambas Emas 2025.
“Ini bukan kegiatan kita yang pertama kali, jadi tadi itu kita juga sudah menerima beberapa masukan dari para peserta seperti dari pihak camat dan kepala desa, dan kita akui juga bahwa untuk kolaborasi kita sampai saat ini masih belum maksimal, yang di akibatkan oleh minimnya kolaborasi dan sinergitas antara pemerintah dan OPD terkait,” ungkapnya.
Sementara itu Bupati Kepulauan Anambas yang di wakili oleh Asisten Pemerintahan Kabupaten Kepulauan Anambas Akmaruzzaman mengatakan bahwa Pemerintah Daerah sangat mendukung pengentasan kasus Stunting di Anambas, semoga dengan kegiatan tersebut kasus Stunting di Anambas bisa turun sehingga generasi penerus bangsa putra dan putri di Anambas sehat dan sejahtera.
“Intinya kami pemerintah daerah sangat mendukung atas apa yang telah dilaksanakan oleh Dinkes PPKB Kepulauan Anambas, semoga kedepannya kolaborasi serta sinergitas bisa terbangun dengan baik untuk menuju Anambas Emas 2025,” terangnya.
Sementara itu dr. Dicki Iman Ginanjar, M.Sc,.Sp.A selaku narasumber di acara Desiminasi Audit Kasus Stunting tahun 2023 yang dilaksanakan oleh Dinkes PPKB mengatakan bahwa naiknya kasus Stunting di Anambas merupakan angka temuan dari beberapa kasus di Kepulauan Anambas, seperti minimnya asupan gizi terhadap balita, serta cara asuh yang kurang maksimal sehingga proses pertumbuhan anak di Anambas kurang maksimal, semoga dengan adanya kegiatan ini bisa menekan jumlah kasus Stunting menjadi lebih baik lagi. (*)
Tulisan : Rama