JAKARTA – Debat Cawapres 2024 yang akan digelar malam ini di Jakarta Convention Center diprediksi akan menjadi panggung perdebatan sengit terkait isu-isu kontroversial, khususnya Food Estate dan permasalahan di Wadas.
Aditya Perdana, Direktur Algoritma Research and Consulting, mengungkapkan bahwa cawapres Muhaimin Iskandar dan Mahfud MD akan menggunakan kesempatan ini untuk menggali perspektif Gibran Rakabuming Raka terhadap proyek Food Estate yang digagas oleh Prabowo Subianto di Kementerian Pertahanan.
Aditya menjelaskan, “Isu Food Estate yang dijalankan oleh Prabowo sebagai Menhan tentu ini akan menjadi fokus pertanyaan kepada Gibran. Dalam pandangan oposisi, Gus Imin dan Prof Mahfud diharapkan akan menantang Gibran terkait keberlanjutan dari Food Estate.”
BACA JUGA: Muhammadiyah Tetapkan Awal Puasa dan Lebaran 2024, Haedar: Tidak Ada Niat Mendahului
Selain itu, Mahfud MD juga diharapkan akan membahas dan memberikan klarifikasi terkait persoalan warga di Wadas, Jawa Tengah.
Aditya menekankan bahwa isu Wadas menjadi perbincangan untuk ditujukan kepada Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah. Wadas dianggap merugikan masyarakat di masa kepemimpinan beliau.
“Issues lain yang akan dibahas melibatkan ketahanan pangan, kebijakan pro terhadap HAM. Juga soal pembangunan seperti IKN, pengembangan desa, hilirisasi proyek-proyek pertambangan, dan sejumlah isu lingkungan lainnya,” tambah Aditya.
BACA JUGA: Laga Kritis Timnas Indonesia Kontra Jepang: Menentukan Nasib di Piala Asia 2023
Dalam konteks isu lingkungan hidup, Aditya menyadari bahwa ketiga cawapres mungkin tidak memiliki pemahaman mendalam terkait isu-isu tersebut. Namun, debat ini dianggap sebagai kesempatan untuk melihat bagaimana tim paslon mengartikulasikan pengetahuan dan rencana pembangunan mereka.
Debat keempat Pilpres 2024 dijadwalkan berlangsung pukul 19.00 WIB dengan tema Energi, Sumber Daya Alam (SDA), Pangan, Pajak Karbon, Lingkungan Hidup, Agraria, dan Masyarakat Adat.
Retno Pinasti dari SCTV dan Silvia Iskandar dari Metro TV akan bertindak sebagai moderator. Keduanya membimbing percakapan seputar isu-isu vital yang dihadapi oleh bangsa Indonesia. (*/republika)
