BANDUNG – Seorang warga asal Subang tewas akibat tersambar petir saat bermain sepak bola di Stadion Siliwangi, Kota Bandung, Sabtu (10/2/2024). Korban yang bernama Septian tersebut tewas tersambar petir saat tengah bertanding. Penjaga warung di Stadion Siliwangi, Uus Iskandar menceritakan kronologi kejadian tewasnya Septian.
Pada awalnya, cuaca di sekitar Stadion Siliwangi masih mendung dan belum turun hujan. Hal ini membuat kedua tim yang diketahui berasal dari Subang dan Kabupaten Bandung Barat tetap meneruskan bermain sepak bola.
Namun kilatan petir mulai terjadi di sekitar lapangan. “Kejadian pukul setengah empat sore, saat itu belum turun hujan. Terdengar ramai-ramai ternyata ada yang tersambar petir,” kata Uus pada tvOnenews.
Rekan korban, Andi, menyebut korban terkena sambaran petir dan langsung tak sadarkan diri.
Andi mengakui pertandingan sepak bola itu melawan timnya dari wilayah Subang melawan tim dari wilayah Kabupaten Bandung Barat. Korban tewas, dan Petir mengenai kaki korban yang membuat sepatu korban meleleh dan kulit korban menjadi merah kehitaman.
Terpisah, dikutip lokal Bandung, dari Saksi berinisial GJ mengatakan bahwa peristiwa itu terjadi saat timnya menggelar pertandingan melawan tim korban dari Subang.
BACA JUGA Waspada, Cuaca di Kepulauan Riau Berpotensi Hujan Lebat dan Petir
“Dia (korban) away ke Bandung, timnya lawan tim saya. Cuaca agak mendung, awal main panas, tapi di selatan sama timur sudah kelihatan hujan. Di lapangan masih panas. Makanya kami berani main,” kata GJ saat dikonfirmasi wartawan.
GJ menyatakan, saat memasuki babak ketiga, langit mulai mendung dan tiba-tiba terdengar suara petir dan kilatannya menyambar penangkal. Tak lama, terdengar lagi suara petir kedua dan mengenai kaki korban. “Petir sekali menyambar ke penangkal, kedua kena kaki korban. Dari sana mulai banyak petir-petir. Korban pun tumbang,” ujar GJ.
Awalnya, tutur GJ, para pemain mengira korban tiarap menghindari petir. Setelah dicek, korban ternyata sudah tidak sadarkan diri.
“Kirain anak-anak itu tiarap, terus enggak bangun-bangun. Langsung dikasih pertolongan dulu dan telepon ambulans,” tuturnya.
Editor : WartaKepri