Hamas Hancurkan Tank Merkava Israel: Dampaknya Terhadap Konflik dan Ekonomi

Hamas Hancurkan Tank Merkava Israel: Dampaknya Terhadap Konflik
Hamas hancurkan sejumlah Tank Merkava Israel dalam pertempuran di Kota Al-Zaytoun

GAZA – Pertempuran sengit antara militan Hamas dari Palestina dan militer Israel telah menyebabkan kerugian besar bagi pihak Israel, baik dalam hal kehilangan peralatan militer maupun dampak ekonominya. Pasukan Hamas berhasil memberikan pukulan keras kepada pasukan Zionis dengan menghancurkan sejumlah tank Merkava, tank supercanggih yang menjadi salah satu senjata utama Israel.

Selama pertempuran di Al-Zaytoun selama 10 hari terakhir, berbagai faksi Perlawanan Palestina, termasuk sayap militer Al-Quds, berhasil menghancurkan sejumlah tank Merkava.

BACA JUGA: Pemko Tanjungpinang Terapkan Batasan Jam Operasional THM Selama Bulan Ramadhan

HARRIS DAY BATAM

Kota Al-Zaytoun, terutama persimpangan Dawlah dan Jalan al-Sikka, bahkan berubah menjadi kuburan bagi tank-tanks tersebut.

Selain menyerang tank, pasukan pro-Palestina juga berhasil melancarkan serangan terhadap jet tempur milik Israel, menyebabkan beberapa kendaraan militer Israel hangus terbakar.

Dampaknya tidak hanya terbatas pada kerusakan materiil; beberapa tentara Israel dilaporkan tewas dan puluhan lainnya mengalami luka parah dalam pertempuran tersebut.

BACA JUGA: Lagi, SKK Migas dan KKKS Bantu Pemasangan Listrik Wilayah Terpencil di Anambas

Reaksi dari pihak Israel tidak terhindarkan. Meskipun juru bicara pasukan penjajahan Israel (IDF) mengakui adanya kerugian, mereka tetap mencoba mengurangi dampak negatifnya dengan menyebutkan upaya intervensi yang dilakukan untuk menutupi operasi evakuasi serta serangan terkonsentrasi di beberapa sumbu.

Namun, kerugian ini tak hanya terjadi dalam konteks militer. Tank Merkava, yang dihargai mencapai 10 juta dolar AS per unit, merupakan salah satu aset terpenting militer Israel. Dengan kehilangan banyak tank Merkava dalam pertempuran ini, Israel menghadapi kerugian besar secara ekonomi.

Pembengkakan utang yang tajam serta goyahnya kondisi ekonomi Tel Aviv menjadi bukti langsung dari dampak kerugian ini.

BACA JUGA: Simak, Mahkamah Konstitusi Hapus Ketentuan Ambang Batas 4 Persen Suara Sah Nasional

Moody’s Investors Service bahkan memperkirakan bahwa utang Israel akan terus bertambah hingga defisit anggaran membengkak di level 5 persen pada 2024.

Menghadapi situasi yang semakin memanas, Israel mungkin akan mengeluarkan lebih banyak lagi untuk pertahanan di masa depan, yang berpotensi membalikkan tren penurunan belanja militer yang terjadi selama bertahun-tahun.

Hal ini tentu saja memberikan implikasi yang sangat besar terhadap stabilitas ekonomi dan politik di kawasan tersebut. (*)

Editor: Denni Risman

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

DPRD BATAM 2024 JADWAL KAMPANYE KPU KEPRI AMSAKAR LI CLAUDIA