BANDUNG – Sebagai puncak rangkaian peringatan ulang tahun ke-78, Serikat Perusahaan Pers (SPS) sukses menggelar malam penghargaan HUT 78 SPS Indonesia yang
berlangsung di Hotel Savoy Homann, Bandung, Jumat sore (20/9/2024).
Mengangkat tema “Mewujudkan Pers Sehat, Pers Berkualitas”, SPS berkolaborasi dengan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat menghadirkan sesi penobatan empat penghargaan bergengsi di bidang media.
Terentang dari Media Brand Award, Media Relations Award, serta Korporasi dan Pemimpin Terpopuler di Media Arus Utama. Tak lupa SPS juga akan memberikan Penghargaan Khusus, yakni Lontar & Lestari Award.
Membuka acara penghargaan HUT 78 SPS 2024, Ketua Umum SPS Januar P. Ruswita mengatakan, Anugerah 78 Tahun SPS menjadi sangat spesial karena menjadi puncak penyelenggaraan kompetisi Media Brand Awards, Media Relations Award, Pemimpin Divisi Komunikasi, Korporasi, dan Institusi Terpopuler.
Semua penghargaan tersebut diperuntukkan bagi media, korporasi, institusi, dan pemerintah daerah.
Tak ketinggalan, akan ada juga penghargaan Lontar Awards dan Lestari Awards, bagi pemerintah dan pemimpin daerah atas budi jasa di bidang media dan budaya local.”
Di ulang tahun ke-78, SPS Indonesia memberikan penghargaan tertinggi Lontar Award 2023 kepada Bupati Bandung, Dadang Supriatna atas jasa sumbangsihnya dalam memajukan industri dan ekosistem media-media di daerah, khususnya di Kota Bandung.
SPS juga memberikan penghargaan tertinggi Lestari Award 2023 kepada Pemerintah Provinsi Jawa Barat karena keberhasilannya dalam menjaga keberlanjutan warisan budaya setempat sebagai tiang penyangga pers lokal.
“Bandung merupakan tempat di mana jejak pers dan peta kebangkitan nasional dilahirkan.
Tiga suratkabar yang lahir di Bandung, Jawa Barat, yakni Medan Prijaji, Soeloeh Indonesia, dan Fikiran Ra’jat, menjadi trisula yang menemani perjuangan Sukarno dan bangsa Indonesia dalam melawan kolonialisme dan imperialisme di berbagai belahan dunia.
Dan di tahun ini, jejak pers akan kembali terukir di Bandung melalui penyelenggaraan HUT 78 SPS dan bertepatan dengan perayaan 25 tahun lahirnya UU Pers, yakni UU No 40 tahun 1999,” tutur Januar P. Ruswita yang juga menjabat sebagai Komisaris Utama Pikiran Rakyat.
Penjurian Anugerah 78 Tahun SPS Award
Dalam menentukan pemenang Anugerah 78 Tahun SPS Award, SPS Indonesia menggandeng lima juri yang kompeten di bidangnya untuk menyeleksi ratusan entri yang masuk.
“Rata-rata entri yang masuk sangat bagus. Banyak kemajuan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya,” ungkap Maria Wongsonegoro, PR Consultant, yang menjadi juri kategori Media Relation, Press Conference, dan
Press Gathering. Praktisi Kehumasan Jojo S. Nugroho, yang menjadi juri kategori Media Relation, Press Conference, dan Press Gathering turut menambahkan, “Entri yang masuk lebih banyak 50% dan lebih variatif dari tahun kemarin.”
“Semua yang masuk sudah memenuhi standar press release yang baik. Catatan saya adalah bagaimana memasukkan data dalam sebuah pres release,” tutur Pung Purwanto, Pemimpin Redaksi Sindonews.com.
Sementara Tri Agung Kristanto, Wakil Ketua Umum Harian Kompas mengatakan Materi yang masuk sangat beragam. Tim Humas korporate terlihat sudah menguasai teori bagaimana membuat siaran pers yang baik.
Asmono Wikan selaku juri kategori Media Relation, Press Conference, dan Press Gathering, Press Release menambahkan Ada beberapa entry yang masuk yang mencuri perhatian. Selamat kepada pemenang. Kedepannya bisa lebih baik lagi. Sukses dan semoga Media semakin berkembang.
HUT 78 Serikat Perusahaan Pers Di Bandung
Penyelenggaraan puncak rangkaian HUT tahun ini menjadi sangat spesial karena bertepatan dengan perayaan 25 tahun lahirnya UU Pers, yakni UU No 40 tahun 1999 yang diundangkan pasca Reformasi,
tepatnya pada 23 September 1999.
Untuk itu SPS ingin mengabadikan momen ini di Bandung, tempat di mana jejak pers dan peta kebangkitan nasional dilahirkan. Tepatnya saat Bapak Pers Nasional, Tirto Adhi Soerjo, mendirikan suratkabar milik pribumi pertama di Indonesia, yakni Medan Prijaji, 1 Januari 1907.
Setelahnya, Bapak Proklamator, Sukarno, mendirikan suratkabar Soeloeh Indonesia pada Desember 1927. Setahun kemudian, tepatnya 15 Juli 1928, beliau lanjut mendirikan Persatoean Indonesia.
Kemudian pada masanya Bandung menjadi saksi perhelatan bersejarah pergerakan dunia, yakni Konferensi Asia Afrika, 18 – 24 April 1955.
Dan di tahun ini, jejak pers akan kembali terukir di Bandung. “Mewujudkan Pers Sehat, Pers Berkualitas” menjadi ruh bagi tema keseluruhan rangkaian acara. Tema tersebut sengaja diangkat untuk mengurai apa saja sebenarnya tantangan yang tengah dihadapi industri pers nasional dan bagaimana seharusnya pers bersikap atas tantangan tersebut.
Tema tersebut juga sebagai refleksi seperempat abad kelahiran UU Pers yang kerap dikaitkan dengan Kemerdekaan Pers.
Sudahkah pers Indonesia merdeka dalam arti yang sebenar-benarnya merdeka, yakni pers yang sehat secara bisnis, menghasilkan produk yang independen dan berkualitas bagi audiensnya.
Pada acara yang sama, Pengurus SPS Kepri yang hadir di Bandung menerima piagam penghargaan sebagai peserta Rakernas dan HUT SPS 78 di Bandung dari SPS pusat yang diserahkan Ketua SPS pusat.
Dari Kepri diterima Dedy Suwadha Sekretaris SPS Kapri dan juga CEO WartaKepri.co.id. dan Richard Nainggolan Wakil Ketua SPS Kepri dan juga Direktur SuryaKepri.com.(*)
Editor: Dedy Suwadha