BATAM – Komunitas Batam Folding Bike (BFB) terus memperkuat kolaborasi dengan berbagai pihak dan pemangku kepentingan. Kolaborasi kali ini dikemas Last Sunday Ride 2024 yang dapat membuka peluang baru untuk program dan aktivitas yang inovatif. Muaranya tetap untuk meningkatkan kesehatan dan menumbuhkan semangat berolahraga, terutama bersepeda.
“Ke depan, kolaborasi itu akan makin kita perkuat dan perluas. Tentu untuk kegiatan bersepeda yang meningkatkan kesehatan, menumbuhkan rasa kebersamaan dan mempertegas Batam sebagai kota yang ramah sepeda,” kata Rizal Saputra, Ketua Batam Folding Bike, di Pelabuhan Internasional Sekupang, Kota Batam, Minggu (29/12/2024) pagi.
Di pelabuhan internasional yang paling nyaman ini, BFB dengan seratus pesepeda, menutup aktivitas 2024 dengan bersepeda bersama. Mereka menggelar Last Sunday Ride 2024, bersepeda di hari minggu terakhir tahun ini.
Jarak tempuh dari titik start menuju tempat di bawah naungan Badan Usaha Pelabuhan (BUP) BP Batam ini, hanya sekitar lima kilometer. Mereka berlepas bersama dari Tiban Petra Mandiri sekitar pukul 07.00 WIB. Namun, sebagian pesepeda gowes ke TPM dari berbagai lokasi sejak pagi hari, seperti Batuaji, Sagulung dan Batamcentre. Setelah semua berkumpul, baru mereka bersama-sama menuju Pelabuhan Internasional Sekupang.
Di Pelabuhan Internasional Sekupang, ketibaan pesepeda langsung disambut Direktur BUP BP Batam, Dendi Gustinandar dan jajarannya. Hadir juga Ketua Aliansi Maritim Indonesia Osman Hasyim.
Dari komunitas sepeda, tampak hadir Kepala Dinas Perhubungan Batam Salim, Koordinator Bike To Work Batam Haryoto, Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kepri Andi, mantan Ketua BFB Indra Harianto, Ketua Teman Ngopi Cycling Club Novianto. Hadir juga komunitas Minion Batam (Minitob) serta sejumlah pegiat sepeda seperti Pane RL, Donni S, drg Ferra, Harry P Utomo, Sapar, DM Candra, Sumardi, Farid Larengi, Vicky Wahyudi, Adin, Qori, Dedy Suwadha dan banyak lagi.
Dikatakan Rizal, kegiatan Last Sunday Ride menjadi ivent gowes penutup BFB pada tahun 2024. Pada tahun 2024 telah banyak ivent yang digelar BFB, di antaranya World Bicycle Day, Batam Bersepeda, Celebrating Jamselinas Batam, mengikuti Jamselinas 13 Malang, dan banyak ivent lainnya.
“Pada tahun 2025 mendatang berbagai ivent sudah kita rancang, termasuk ulang tahun ke-16 BFB dan persiapkan Jamselinas 14 di Samarinda, Kalimantan Selatan,” ungkap Rizal.
BFB lanjut Rizal, akan terus mengampanyekan gowes asik di Batam. Apalagi saat ini Batam termasuk kota ramah pesepeda. Selain itu banyak tempat di Batam yang layak dikunjungi dengan bersepeda.
“Termasuk Pelabuhan Internasional Sekupang ini. Karena tamannya sangat bagus, teduh, pengunjung bisa duduk-duduk sambil menikmati laut. Teman-teman pesepeda hari Minggu khususnya banyak datang ke sini, mampir untuk istirahat,” kata Rizal.
Rizal pun menyampaikan terima kasih pada Direktur Badan Usaha Pelabuhan BP Batam, Dendi Gustinandar yang telah berkolaborasi dan menyambut langsung kedatangan teman-teman pesepeda.
“Mudah-mudahan ke depan kita terus berkolaborasi mempromosikan perkembangan Batam, wisata Batam, melalui ivent sepeda,” ujarnya.
Perkembangan Pelabuhan dan Turis
Sementara, Direktur Badan Usaha Pelabuhan BP Batam, Dendi Gustinandar dalam forum silaturahmi tersebut menyampaikan secara singkat perkembangan tentang kepelabuhan di Batam.
Menurut Dendi, telah banyak yang berubah. Pihaknya terus melakukan inovasi tak hanya di pelabuhan domestik, internasional, tapi juga di Pelabuhan Peti Kemas Batuampar. Tak lain kata Dendi, untuk memberikan pelayanan terbaik pada masyarakat.
“Yang terbaru pindahnya tempat sandar kapal Pelni ke Pelabuhan Bintang 99 Batuampar dari Pelabuhan Peti Kemas Batuampar,” ungkapnya.
Dendi sangat sepakat kolaborasi terus ditingkatkan. Dia pun mencontohkan kolaborasi antara Singapura dan Malaysia yang akan membuat tempat pelintasan di satu tempat yang akan mempermudah dalam lintas batas di kedua negara.
“Nanti Johor dan Singapura akan ada LRT, jadi Imigrasinya jadi satu tempat. Misal kita dari Johor, jadi begitu sampai di Singapura langsung bisa ke luar,” ungkapnya.
Dendi menambahkan Kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) di Kota Batam meningkat 4 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Terutama dari negara Malaysia.
Hal ini terlihat dari jumlah penumpang Malaysia ke Pelabuhan Internasional Kota Batam meningkat 20 persen dari tahun sebelumnya. Singapura tetap berjalan juga tapi pertumbuhan tertinggi di Malaysia.
Ia melanjutkan, beberapa waktu yang lalu asosiasi pariwisata ingin bicara bagaimana memberikan pelayanan yang lebih di Pelabuhan Telaga Punggur. Karena banyak turis dari Malaysia dan Singapura menginginkan akses lebih mudah di Pelabuhan domestik.
“Mereka di Batam ingin ke Tanjung Pinang dan Karimun. Sehingga ingin banyak perubahan di Pelabuhan Domestik,” ujarnya.
Dendi pun berterima kasih pada anggota BFB yang telah menyampaikan masukan dan informasi positif demi perkembangan Batam ke depan.
Hadir juga dalam kesempatan tersebut, Ketua Aliansi Maritim Indonesia (Almi), Osman Hasyim. Osman pun menyampaikan perkembangan terbaru di dunia maritim di Batam, yang mana saat ini berkembang pesat.
“Saat ini Batam malah kekurangan tenaga kerja di bidang perkapalan,” ungkapnya.(*)