WARTAKEPRI.co.id, KARIMUN – Letak strategis Kabupaten Karimun yang berbatasan langsung dengan negara Malaysia dan Singapura kerap dimanfaatkan sebagai jalur transit peredaran narkotika.
“Wilayah Karimun yang berbatasan langsung dengan Malaysia dan Singapura sangat rawan penyelundupan narkotika,” ujar Kapolres Karimun AKBP Robby Topan Manusiwa, Jum’at, 4 Juli 2025.
Dari berbagai kasus yang ditanganinya, Kapolres menyebut Karimun merupakan daerah transit narkotika yang akan disebarkan ke wilayah Provinsi Riau, Jambi dan sekitarnya.
“Kabupaten Karimun menjadi daerah transit narkotika yang akan disebarkan ke wilayah Provinsi Riau, Jambi dan sekitarnya,” ungkap Kapolres.
Sebagai daerah yang rawan penyelundupan dan transit peredaran narkotika, Bupati Karimun Iskandarsyah mengambil langkah tegas pencegahan terhadap barang haram tersebut.
“Pertemuan bersama Kepala BNN RI merupakan langkah konkret dalam mendukung Program Asta Cita Presiden RI Prabowo Subianto, dalam hal pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan narkoba,” ujar Iskandarsyah, saat berkunjung sekaligus berkonsultasi ke kantor Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia (BNN RI) di Jakarta.
“Kami meminta arahan dan penguatan kepada Komjen Marthinus, agar Kabupaten Karimun dapat menjadi perhatian lebih dalam program pencegahan dan pemberantasan narkoba,” tambah Bupati.
Hal tersebut kata Bupati sebagai bentuk keseriusan dan komitmen Pemkab Karimun untuk memberantas peredaran narkotika.
“Pemkab Karimun mengusulkan rencana membangun kantor dan fasilitas Badan Narkotika Kabupaten (BNK) di Kabupaten Karimun,” ucap Bupati.
Hingga akhirnya kata Bupati usulan tersebut disambut baik oleh Kepala BNN RI.
Pihaknya khawatir dengan letak geografis Kabupaten Karimun yang rawan dengan peredaran narkotika, terlebih maraknya kasus narkotika yang terungkap di wilayah Bumi Berazam.
“Keprihatinan Kabupaten Karimun yang disebut sebagai jalur transit peredaran narkotika. Maka kami berharap BNN terus menjadikan Karimun sebagai daerah prioritas penguatan,” tandasnya.(Junizar)
