BUKITTINGGI – Gunung Marapi di Sumatera Barat kembali erupsi. Gunung yang sempat menelan korban jiwa 23 pendaki, terpantau erupsi Rabu (7/2/2024) pagi.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan tinggi kolom abu mencapai 400 meter. Kejadian ini terlihat oleh warga Nagari Batabuah, Kabupaten Agam.
Kepala Pos Pemantau Gunung Api Marapi, Teguh Purnomo, menjelaskan bahwa asap kawah bertekanan sedang berwarna kelabu dan cenderung mengarah ke arah timur laut.
BACA JUGA: Pembahasan RUU Desa: Masa Jabatan Kepala Desa Disepakati Delapan Tahun, Maksimal Dua Periode
“Ya, memang ada aktivitas Gunung Marapi hari ini, tinggi kolomnya 400 meter dari puncak,” katanya seperti dilansir tempo, Rabu (7/2/2024)
Menurut laporan Teguh, terjadi lima kali embusan sejak pukul 00.00 hingga 06.00 WIB dengan durasi 33-60 detik. Selain itu, terjadi juga dua kali gempa low frekuensi dengan durasi 12 detik.
“Kami juga merekam adanya tremor terus-menerus dengan amplitudo 0,5 hingga 1,5 milimeter,” tambahnya.
Teguh menjelaskan bahwa setelah tidak terjadi aktivitas selama beberapa hari sejak 23 Januari hingga 3 Februari 2024, Gunung Marapi kembali meletus pada Senin, 5 Februari 2024, sebanyak satu kali.
“Kami mencatat bahwa dalam rentang waktu tersebut tidak ada letusan atau embusan yang terjadi,” ujarnya.
Total letusan sejak awal erupsi pada 3 Desember 2023 mencapai 143 kali, sementara embusan tercatat sebanyak 916 kali.
BACA JUGA: Bawaslu Riau: 16 Kasus Pelanggaran Pemilu Diproses, 5 Selesai, 3 Berpotensi Pidana
“Pada bulan Februari 2024 ini, terjadi empat kali letusan dan 60 kali embusan,” jelasnya.
Saat ini, Gunung Marapi di Sumatra Barat masih berstatus siaga atau level III. Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk tidak mendekati kawah dari radius 4,5 kilometer.
“Kami juga mengingatkan masyarakat yang tinggal di sekitar aliran sungai yang berhulu di puncak Gunung Marapi agar tetap waspada terhadap bahaya banjir lahar dingin,” tambahnya. (*)
Editor: Denni Risman