WARTAKEPRI.co.id – Ceng Beng, merupakan hari sembahyang kubur yang dilakukan oleh masyarakat Tionghoa yang memegang erat tradisi leluhurnya. Ceng Beng, biasanya jatuh di tanggal 4 atau 5 April setiap tahunnya. Untuk tahun ini, Ceng Beng jatuh tepat di tanggal 4 April 2016.
Namun ritual sembahyang dapat dilakukan 10 hari sebelum dan 10 hari sesudah tanggal 4 April.
Ritual sembahyang tersebut sebagai wujud pengabdian keluarga pada leluhurnya. Hal itu terlihat dari berbagai peralatan sembahyang dan persembahan disajikan di perkuburan leluhurnya. Dan terlihat seluruh anggota keluarga berkumpul bersama melakukan ritual sembahyang tersebut.
Ahok mengatakan sembahyang ini setiap tahunnya kami lakukan bersama sama, semua anggota keluarga diusahakan berkumpul.
Ritual sembahyang tersebut sebagai wujud pengabdian keluarga pada leluhurnya. Hal itu terlihat dari berbagai peralatan sembahyang dan persembahan disajikan di perkuburan leluhurnya. Dan terlihat seluruh anggota keluarga berkumpul bersama melakukan ritual sembahyang tersebut.
Ahok mengatakan sembahyang ini setiap tahunnya kami lakukan bersama sama, semua anggota keluarga diusahakan berkumpul.
Baik dari luar daerah kalau tidak ada halangan pasti pulang. Selain sembahyang , hari Ceng Beng ini kami manfaatkan sebagai hari reuni keluarga.
“Kami harus membersihkan kuburan leluhur kami agar bersih dan terawat. Keluarga kami dalam keadaan susah maupun senang, kami tetap akan melakukan ritual ini jika, tidak kuburan tidak terawat maka kami semua akan dianggap anak cucu yang tidak berbakti pada orang tuanya,”akhirnya. (bn)
“Kami harus membersihkan kuburan leluhur kami agar bersih dan terawat. Keluarga kami dalam keadaan susah maupun senang, kami tetap akan melakukan ritual ini jika, tidak kuburan tidak terawat maka kami semua akan dianggap anak cucu yang tidak berbakti pada orang tuanya,”akhirnya. (bn)