LINGGA, WARTAKEPRI.co.id-Sigma warga Kabupaten Lingga untuk berobat ke dokter masih sangat tinggi. Hingga hal ini menjadi masalah untuk penanganan terhadap penderita Tuberkulousis (TB)
“Stigma di masyarakat masih tinggi berobat ke dukun,” ujar Wasor TB Kab Lingga, Ria Tri Rahmi disela-sela memperingati Hari TB sedunia di Daik Lingga.
Menurut Ria, di Lingga, di wilayah Dabo sudah timbul kasus klasik TB MDR (Multi Draft Resistant). Penanganan persoalan ini di Embung Fatimah Tanjungpinang.
“Dua pasien MDR ini di tahun 2015. Namun kendala kita dianggaran. Karena kita tidak bisa antar pasien ke Embung Fatimah maupun di Batam. MDR ini kasus berat. Program MDGS namun kurang perhatian pemerintah,” terangnya.
Namun demikian, Ria mengatakan moment hari TB sedunia dijadikan momen untuk merubah stigma masyarakat. Perlahan, buang pemikiran berobat ke dukun.
Dikatakan, ciri-ciri dari TB, yakni batuk lebih dari dua minggu, berat badan menurun, nafsu makan kurang, berkeringat malam, aktivitas mudah lelah. Namun begitu, TB itu bisa disembuhkan selama 6 bulan. Itu penyembuhan tahap pertama. Dan selanjutnya proses tahap II bisa delapan bulan.
Menurut Ria, pencegahan terhadap TB salah satunya adalah lingkungan harus bersih dan suplai makanan yang bergizi untuk meningkatkan daya tahan tubuh. (adi)