WARTAKEPRI.co.id, TANJUNGPINANG – Plt. Gubernur Kepulauan Riau Nurdin Basirun membuka secara resmi acara Seminar Persimpaian Budaya Melayu di Hotel Laguna Tanjungpinang, Minggu (24/4/2016).
Menurut Plt. Gubernur, budaya Melayu merupakan kebudayaan yang turun- temurun dan telah menjadi salah satu pilar penopang kebudayaan nasional Indonesia khususnya dan Kebudayaan dunia pada umumnya.
“Dari zaman ke zaman Budaya Melayu sudah tumbuh subur dan berkembang dengan pesat ditengah masyarakat Indonesia. Bahkan diketahui bahwa cikal bakal dari Bahasa Indonesia berasal dari Bahasa Melayu,” kata Nurdin.
Dilanjutkan Nurdin, bahwa Indonesia yang merupakan negara maritim dan agraris, menggunakan bahasa Melayu sebagai bahasa perdagangan antar daerah dari Pasai, Minangkabau, Jawa, Sulawesi, Halmahera,dan Kepala Burung Papua pada masa lalu.
“Pada masa awal kemerdekaan, Bahasa Melayu menjadi alat pemersatu dan membentuk kesadaran bangsa. Maka setelah Proklamasi ia dijelmakan, menjadi bahasa Indonesia dan menjadi lah bahasa negara dan bahasa kebangsaan,” kata Nurdin lagi.
BACA JUGA Kick-off Harsiarnas ke-90 dan Rakornas KPI se-Indonesia di Tanjungpinang
Nurdin juga kembali menjelaskan bahwa Provinsi Kepri telah diazamkan sebagai Bunda Tanah Melayu. Hal ini dikarenakan kebesaran sejarah dan tamadun alam Melayu, yang antara lain wujud bertanah Melayu dikepulauan Riau dari masa lampau sampai saat ini.
“Oleh karena itu, saya harap seminar yang diselenggarakan ini, mampu menjadi jawaban bagi persimpaian Tamadun Alam Melayu yang berkait kait ini,” jelasnya.
Pada masa Kerajaan Riau Lingga yang dikenal sebagai Riau Lingga, Johor dan Pahang. Selain jaya dibidang Pemerintahan dan Politik juga jaya dibidang lainnya seperti bahasa dan sastra Melayu, agama Islam, kebaharian dan kemaritiman, perdagangan dan ekonomi, pertanian dan bahkan sampai pertambangan timah .
Mengenang kejayaan Kerajaan Riau Lingga dari berbagai bidang serta berbagai aksi heroik lainnya, dari seminar ini Pemerintah Provinsi Kepri telah mengusulkan agar Yang Dipertuan Besar Sultan Mahmud Ri’ayat Syah kepada Presiden Republik Indonesia agar diangkat menjadi pahlawan Nasional. (humas/ded)