WARTAKEPRI.co.id , NATUNA – Bupati Natuna H. Hamid Rizal mendukung kebijakan Pemerintah Pusat yang akan memasang terkoneksi jaringan internet bawah tanah di Natuna pulau oleh kementrian Kominfo.
Proyek Palapa Ring ini dibangun dengan maksud untuk akselerasi pertumbuhan dan pemerataan pembangunan sosial ekonomi melalui ketersediaan infrastruktur jaringan telekomunikasi berkapasitas besar, yang terpadu bisa memberikan jaminan kualitas internet dan komunikasi yang berkualitas tinggi, aman, dan murah.
” Insyaallah internet Natuna semakin baik menjadi skala prioritas supaye komunikasi Telekomunikasi di Natuna lancar tampa hambatan. Tentunya jika sudah berjalan program tersebut, kita bisa bersaing dengan negara negara tetangga,” ucap Hamid Rizal.
Hamid menjelaskan bahwa di era ini telah ditandai dengan perkembangan dalam bidang teknologi dan informatika yang sangat pesat. Internet merupakan salah satu buah dari hadirnya era globalisasi dan daerah harus siap menghadapinya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Telekomunikasi dan informasi,(Dishubkominfo) Kabupat Natuna, Wansiswandi mengatakan kabel serat Optik untuk Natuna dikerjakan oleh Kontraktor Pusat. Setelah pembesasan lahan ganti rugi oleh pihak pengelola diperkirakan bulan Agustus akan mulai pengerjaan.
” Rutenya, mulai daerah Penarik dan sambung menyambung menjadi satu di Seluruh wilayah Provinsi di Indonesia,” ucap Wansiswandi Kepada Wartakepri.co.id.(2/6//2016).
Natuna Lanjut Siswandi, merupakan daerah pulau Terdepan NKRI yang tak dapat dipungkiri dari sisi Telekomunikasi, masih sangat meminim akses Komunimasi Apalagi signal seluler masih sering hilang tapi kita patut bersyukur pemerintah pusat sangat memperhatikan pulau ini.
Lanjut Wan Sis selain jaringan optik bawah tanah Natuna juga dapat bantuan dari Kementrian Telekomunikasi Informasi jumlah 8 Unit tower Pembantu BTS Mini.
” Rencana lanjut akan kita pasang di beberapa pulau yang kondisi sinyal kosong, areal seperti, serasan Tanjung Belung pulau Tiga serantas,” tutup Wansiswandi.
Seperti diketahui Palapa Ring merupakan proyek pembangunan infrastruktur telekomunikasi dengan jaringan serat optik nasional di seluruh wilayah Sumatera, Jawa, Kalimantan, Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku , Papua dan Natuna masuk dalam Bagiannya.
Menteri Kominfo Rudi Antara, menjelaskan rencananya jaringan tersebut akan menjangkau sebanyak 33 Provinsi, 440 Kabupaten dan Kota di seluruh wilayah Indonesia dengan total panjang kabel laut mencapai 36.000 kilometer, dan kabel di daratan adalah sejauh 22.000 kilometer.
“Asing ya boleh saja, tapi mayoritas harus Indonesia. Dari awal saya bilang begitu. Sebetulnya kalau bicara telekomunikasi kita sih 65% boleh asing. Tapi sekarang nggak lah,” papar Rudiantara lebih lanjut.
Seperti diketahui, dalam pengumuman sebelumnya, Kominfo menyatakan untuk paket barat dimenangkan oleh Konsorsium Moratel – Triasmitra. Sementara untuk paket tengah dimenangkan oleh Konsorsium Pandawa Lima.
Paket barat menjangkau wilayah Riau dan Kepulauan Riau (sampai dengan Pulau Natuna) dengan total panjang kabel serat optik sekitar 2.000 km. Ditaksir nilai pengerjaan proyek ini sekitar USD 40,39 juta.
Konsorsium Moratel-Triasmitra terdiri atas PT Moratelematika Indonesia (Moratel) dengan kepemilikan saham 90% dan PT Ketrosden Triasmitra dengan kepemilikan saham 10%.
Dua perusahaan ini sebelumnya telah menggarap pembangunan Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) Jakarta-Bangka-Batam-Singapura (SKKL B3JS).
Di bisnis pembangunan SKKL dan kabel optik, nama Moratel salah satu yang diperhitungkan di industri selain Telkom. Moratel didirikan tahun 2000 oleh pengusaha Galumbang Menak Simanjuntak. Proyek perdana yang ditanganinya adalah membangun jaringan internasional Jakarta-Batam-Singapura melalui microwave dengan kapasitas 2xSTM-1.
Proyek Palapa Ring adalah proyek pembangunan infrastruktur jaringan tulang punggung serat optik nasional yang ditujukan demi pemerataan akses broadband di Indonesia.
Dalam proyek ini yang dilayani adalah daerah non-financially feasible dimana pemerintah berperan menyediakan penjaminan dan merupakan proyek Public Private Partnership (PPP) pertama di sektor telekomunikasi.
Target penyelesaian Proyek Palapa Ring pada akhir tahun 2018. Pada 1 Januari 2019 mulai beroperasi sepenuhnya. Dengan masih terbukanya pengerjaan untuk paket timur, nama-nama besar seperti Telkom, Indosat Ooredoo, XL Axiata, masih mungkin jadi pemenang, atau bahkan, lagi-lagi jadi pecundang.(riky/dtc)