WARTAKEPRI.co.id, LINGGA – Sebanyak 12 orang mahasiswa yang terdiri dari tujuh pria dan lima wanita ditempatkan di Desa Rantau Panjang, Kabupaten Lingga untuk mengikuti kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN). Mereka adalah 12 Mahasiswa dari STISIPOL Raja Haji Tanjungpinang.
Proses KKN telah dilakukan sejak setengah bulan lalui, dan mahasiswa yang melaksanakan KKN telah memetakan potensi apa yang bisa dikembangkan di Desa Rantau Panjang.
Hal yang dapat dikembangkan di desa ini adalah menjadikan potensi Desa Rantau Panjang menjadi Desa Wisata Terpadu. Hal ini didukung kekayaan hutang mangrove dan perikanan yang ada di desa ini.
“Alhamdulillah selama disini kami disambut baik oleh masyarakat dan kita sudah menjalankan cukup banyak program di desa ini diantaranya mengajarkan anak-anak di sekolah, gotong royong bersama masyarakat dan edukasi politik dan pemerintahan desa,” kata Hafik Khoiri, Ketua Mahasiswa KKN Desa Rantau Panjang.
Ditambahkannya, dengan kondisi alam dan masyarakat yang ramah Rantau Panjang merupakan desa yang memiliki potensi dan modal sosial untuk maju.
“Itulah sebabnya, kita mencoba mendorong masyarakat dan pemerintah untuk bersama-sama mewujudkan Desa Rantau Panjang menjadi desa kawasan wisata terpadu dimana memadukan potensi alam dan masyarakat yang ramah tentunya ini bisa menjadi harapan bersama,” katanya.
Sementara itu, dosen pendamping lapangan Edward Mandala kepada wartawan mengatakan di Desa Rantau Panjang ini ada potensi obat herbal sarang semut yang sudah mendunia dan bisa saja kalau masyarakatnya kompak Desa Rantau Panjang menjadi desa kawasan wisata terpadu.
“Kita berharap potensi yang dimiliki desa ini tidak disia-siakan oleh pemerintah dan posisinya juga sangat strategis dekat dengan pelabuhan dan ibukota Daek Lingga,” tutup Edward Mandala disela-sela kunjungannya memantau mahasiswa yang sedang KKN kemarin Jumat (5/8/2016).(rilis/dedy)