Tantangan Berat ‎Komjen Budi Gunawan Jika Jadi Kepala BIN

Calon Kapolri Komisaris Jenderal Pol Budi Gunawan bersiap untuk mengikuti Uji Kepatutan dan Kelayakan dengan Komisi III DPR RI di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Selatan, Rabu, (14/1). Komisi III DPR tetap melanjutkan proses Fit and Proper Test kepada Calon Kapolri meskipun Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menetapkan Komjen Pol Budi Gunawan sebagai tersangka dalam kasus transaksi mencurigakan.ANTARA FOTO/M Agung Rajasa/ed/pd/15

HARRIS BATAM

WARTAKEPRI.co.id  – Pekan depan nama Komjen Budi Gunawan (BG) akan diajukan ‎ke Komisi I DPR untuk mengikuti fit and proper test sebagai Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) menggantikan Sutiyoso. Tampilnya jenderal ‎polisi memimpin BIN bukanlah hal baru. Sebelumnya BIN juga pernah dipimpin mantan Kapolri Sutanto.

Ind Police Watch (IPW) mendapat informasi, nama BG akan diajukan ke. DPR pada 18 Agustus 2016. Setelah melewati proses fit and proper test diperkirakan 22 Agustus 2016, BG sudah dilantik menjadi Kepala BIN.

Bersamaan dengan itu akan terjadi pergeseran posisi penting di Polri. Jabatan Wakapolri yang ditinggalkan BG disebut-sebut akan dipegang oleh Komjen Syafruddin, yang sebelumnya Kalemdikpol.

Honda Capella

Sementara jabatan ‎Sekretaris Lemhanas yang ditinggalkan Komjen Suhardi Alius ke BNPT akan diserahkan ke Irjen Arief Wahyunadi, yang sebelumnya menjabat Asrena. Dengan demikian, nantinya ada dua posisi strategis yang kosong di Polri, yakni Kalemdikpol dan Asrena.

Kapolda Metro Jaya Irjen ‎Mugiharto disebut-sebut sebagai calon kuat menjadi Kalemdikpol. Sementara calon yang akan menggantikannya ada tiga orang, yakni Irjen Condro Kirono, Irjen Iwan Iriawan, dan Irjen Bambang Waskito.

Sedangkan untuk mengisi jabatan Asrena ada empat nama yang disebut-sebut, yakni Brigjen Bambang Sunar, Brigjen Noval Yahya, Brigjen Mama Doa, dan Brigjen Gatot Edi.

Tampilnya BG memimpin BIN diharapkan bisa bersinerji dalam membentengi keamanan dan pertahanan. Selama ini Indonesia sepertinya tak henti-hentinya menjadi korban “serangan operasi intelijen” asing, melalui kasus-kasus terorisme, narkoba, perdagangan manusia, pencurian ikan, penyelundupan, dan lain lain.

Semua serangan itu tujuan untuk melemahkan Indonesia sehingga bangsa ini tidak bisa bangkit dan tak mampu mandiri‎ serta gagal membangun kekuatan sosial ekonominya.

Melalui jaringan ‎luas yang dimilikinya selama ini diharapkan BG bisa memperkuat BIN dan membuat jaringan intelijen Indonesia kian profesional.

Jaringan yang luas di bidang sosial..politik dan kemasyarakatan menjadi modal utama seorang Kepala BIN.

Diharapkan BG dapat memaksimalkan jaringannya yang luas untuk mensinerjikan BIN dgn berbagai institusi dalam rangka membentengi Indonesia dari serangan kasus kasus terorisme, narkoba, perdagangan manusia, aksi pencurian yg dilakukan orang asing terhadap kekayaan alam Indonesia dan kejahatan lainnya. (r/riky)

Neta S Pane
Ketua Presidium Ind Police Watch

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

DPRD BATAM 2024