Ternyata..Tarif Listrik Batam Lebih Murah di Banding Pulau-Pulau Sekitar

HARRIS BARELANG
WARTAKEPRI.co.id, BATAM – Listrik merupakan hal yang sangat esensial dalam kehidupan masyarakat. Menyadari hal tersebut bright PLN Batam terus berupaya bekerja keras untuk mewujudkan pelayanan maksimal menjaga agar pasokan listrik tetap sampai ke pelanggan. Sehingga pelanggan tidak terganggu dengan suplai listrik dari PLN Batam.

Salah satu cara yang sedang diusahakan PLN Batam untuk memaksimalkan pelayanan tersebut adalah dengan melakukan penyesuaian tarif. Saat ini tarif golongan rumah tangga jauh lebih murah ketimbang PT. PLN (Persero). Bahkan angkanya masih di bawah Biaya Pokok Produksi (BPP) PLN Batam sendiri.
Corporate Secretary bright PLN Batam, Samsul Bahri mengungkapkan bawah usulan kenaikan tarif semata-mata diajukan untuk menjamin kelangsungan dan eksistensi layanan PLN Batam. Bukan untuk mencari keuntungan yang lebih besar untuk perusahaan.
Angka yang diusulkan juga masih dalam batas kewajaran dan kemampuan masyarakat Batam. Untuk itu, dia berharap kenaikan tarif listrik ini dapat diterima semua kalangan, terutama kalangan pelanggan rumah tangga golongan tarif (R-1) 1.300 VA dan 2.200 VA.
Selain menjual di bawah BPP, serta mensubsidi pelanggan konsumtif, anak perusahaan PT PLN (Persero) ini tak mendapatkan Penyesuaian Tarif Listrik Berkala (PTLB) sejak tahun 2014 lalu. Keadaan ini menyebabkan kondisi keuangan PLN Batam terus memburuk dan penyesuaiannya terakumulasi.
“Kondisi keuangan kita (PLN Batam) sudah berada di titik nadir. Apalagi, harga komponennya terus berubah. Seperti harga energi primer, dolar, dan inflasi. Berbeda dengan induknya PT PLN (Persero) yang memberlakukan automatically tariff adjustment sehingga tidak repot-repot mengajukan penyesuaian tarif karena otomatis naik atau turun jika 3 (tiga) komponen tadi mengalami perubahan.” papar Samsul.

“Rencana penyesuaian tarif listrik PLN Batam masih jauh lebih murah dibanding tarif nasional atau tarif PT PLN (Persero),” ungkap Samsul Bahri.
Saat ini tarif listrik nasional per-kWh berada dikisaran Rp.1.467/kWh (Februari dan Maret), sementara usulan tarif yang diusulkan PLN Batam masih pada angka .1.352/kWh, masih lebih murah 8.08% ketimbang tarif nasional.
Bahkan saudara-saudara kita di Tanjung Pinang, Belakang Padang dan Pulau Sembulang yang listriknya sama-sama berasal dari Batam harus membayar dengan tarif nasional per-kWh-nya.
” Padahal dari segi ekonomi, kondisi ekonomi Batam bisa dikatakan lebih maju ketimbang saudara kita yang dipulau lain,ada juga saudara-saudara kita di Pulau yang masih memakai genset dengan waktu menyala yang terbatas dan harus membayar lebih mahal daripada listrik 24 jam yang tiap hari kita nikmati.” tambah Samsul.

Dibandingkan dengan kebutuhan sehari-haripun tarif listrik per-kWh di Batam ternyata jauh lebih murah dibandingkan satu batang rokok. Sebab, satu kwh listrik saat ini hanya berada pada angka Rp960.
Dalam satu kwh tersebut dapat digunakan untuk melistriki peralatan elektronik yang memiliki daya hingga 1000 watt.
Adapun manfaat yang bisa diperoleh dengan satu kwh listrik yaitu dapat menyalakan empat lampu LED 9 watt selama 27 jam, menonton TV LED 32” 100 watt selama 10 jam, menggunakan setrika listrik 250 watt selama empat jam. Menghangatkan nasi dengan rice cooker 100 watt selama 10 jam.
Bisa juga mencharge handphone dengan daya 4 watt dapat digunakan untuk 75 hari. Dengan estimasi waktu charge dua jam per hari.
“Jadi satu kwh, bisa kita pakai untuk melistriki 1.000 watt”.

Sebagai perusahaan yang ingin maju dan berkembang usulan kenaikan tarif dilakukan untuk meningkatkan pelayanan dan investasi membangun infrastruktur ketenagalistrikan di Batam agar investasi di Batam semakin baik dan listrik tetap handal.
Hal tersebut diantaranya mengganti jaringan yang sudah tua, maintenance mesin pembangkit, menambah trafo,membangun gardu induk dan distribusi dan lain sebagainya.
Ditargetkan tidak ada lagi daftar tunggu penyambungan baru dan masyarakat dapat menikmati listrik dari bright PLN Batam ke pelosok Kota Batam hingga ke pulau-pulau sekitarnya

Samsul menambahkan, PLN Batam bukan satu-satunya perusahaan yang memegang Izin Usaha Pembangkit Tenaga Listrik (IUPTL) di Batam.
“Namun PLN Batam ingin menyentuh ke seluruh lapisan masyarakat, dan ingin membangun,” ungkapnya.
Sistem kelistrikan di Batam yang sebelumnya di kelola PLN Persero diserahkan ke anak perusahaannya PLN Batam 3 Januari tahun 2000 silam.

“Hal ini dilakukan untuk menjawab pertumbuhan industri dan penduduk batam. Kalau dikelola persero, segala sesuatu harus minta izin pusat,” tutupnya. (r/dedy swd)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

GALERI 24 PKP PROMO ENTENG