Mou Mendagri dan BPKP‎, Sekda Kepri Sebut Setiap Dinas ada 2 Ahli Akuntan‎

HARRIS BARELANG
WARTAKEPRI.co.id, JAKARTA – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahyo Kumolo berharap program pengembangan Center Of Excelence antara BPKP Pemerintah Daerah dan perguruan tinggi bisa menghasilkan kualitas aparatur Sumber Daya Manusia (SDM) yang baik.
Dengan aparatur SDM yang berkualitas, akan bisa menghasilkan tata kelola keuangan yang akuntabilitas serta transparan.

” Kini perguruan tinggi harus diajak serta dalam setiap pembahasan kebijakan di bidang pembangunan, yang dilakukan kepala daerah,” kata Mendagri saat menyaksikan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) Pengembangan Center Of Excelence Akuntabilitas Sektor Publik Antara BPKP Perguruan Tinggi Dan Pemerintah Daerah di Kantor BPKP Jakarta, Selasa (18/7/2017).

Hadir juga pada kesempatan tersebut Sekdaprov Kepri TS Arif Fadillah. Juga hadir sejumlah kepala daerah baik itu Gubernur Bupati/ Walikota dan para peserta lainnya.

Arif Fadillah sangat mengapresiasi MoU ini. Karena dengan penandatangan kerja sama tersebut, memberikan kesempatan kepada aparatur untuk lebih baik lagi. Caranya, dengan terus mendorong mereka untuk lebih baik lagi.‎
Mereka ini ada yang disekolahkan serta mengikuti tugas belajar. Bahkan mereka ini diberikan pelatihan. Termasuk dikirim untuk belajar di BPKP.

“Ini sudah kita lakukan. Dan akan terus kita laksanakan kedepannya,” jelas Arif Fadillah.

Sejauh ini Provinsi Kepri telah memiliki aparatur dibidang akuntansi yang cukup mumpuni. Di masing-masing OPD yang ada di Pemprov Kepri minimal sudah ada dua aparatur yang memang cakup dalam bidang akuntansi dan membuat laporan keuangan.

” Mereka-mereka ini yang terus kita dorong agar ke depan makin baik lagi, ” tambah Arif Fadillah.

Karena telah memiliki aparatur yang handal tersebut, berdampak positif pada laporan akuntabilitas keuangan di Pemprov Kepri.

” Makanya 6 kali berurut-turut kita mendapat penilaian Wajar Tanpa Pengecualian (WTP), ” jelas Arif.

Kepala BPKP Ardan Adi Perdana sangat mengapresiasi bahwa kebutuhan akan sumber daya manusia yang berkualitas salah satunya bisa dipenuhi melalui para praktisi akademisi.
Nantinya BPKP mempunyai keinginan yang kuat untuk bersama-sama mewujudkan tata kelola perguruan tinggi yang baik (Good University Governance).

Perguruan tinggi, diharapkan tidak hanya sebagai center of excelence, tapi juga mempunyai peran lain seperti center of knowledge, center of change dan social education.
Dengan center of excellence, perguruan tinggi dituntut untuk mengembangkan ide dan konsep untuk memberdayakan potensi daerah khususnya bidang iptek dan seni dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi, dengan mengedepankan prinsip pembangunan yang berkelanjutan (suistainable development).

Sebagai center of knowledge, perguruan tinggi merupakan salah satu katalisator pembangunan dengan menggunakan fasilitas yang dimiliki perguruan tinggi seperti tenaga pengajar, ahli, riset, perpustakaan dan prasarana pendukung lainnya.
Sebagai center of change, perguruan tinggi mempunyai peran memberikan masukan maupun kritik yang membangun kepada pemerintah yang berlandaskan ilmu pengetahuan, jelasnya.
Sebagai social education, perguruan tinggi mempunyai peran mendidik masyarakat luas sehingga mereka sadar dan ikut berpartisipsi aktif dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan serta dalam rangka mewujudkan kehidupan masyarakat yang baik. (*)
Sumber : ‎Humas/ Rofik/Feri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

GALERI 24 PKP PROMO ENTENG