WARTAKEPRI.co.id, Batam – Gabungan Aliansi Organisasi Masyarakat(Ormas) hingga Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang ada di Batam, Provinsi Kepri dengan sangat tegas menolak kegiatan Gerakan Selamatkan Indonesia (GSI) yang akan digelar dalam beberapa hari mendatang.
Sikap tersebut terungkap dalam selembaran surat bernomor 01/PS-Umum/IX/2018 yang diterima, Selasa(4/9/2018).
Dalam surat yang dibubuhi tandatangan Pengurus LSM dan Ormas bernama Jogoboyo, Punggowo Muda, Saraswati Wanitomo hingga FKPPI Batam dan Gembala tersebut berisikan penolakan kegiatan tersebut.
Berikut surat pernyataan tersebut :
Kami elemen masyarakat dari berbagai Ormas, OKP dan LSM yang bertanda tangan dibawah ini;
Bahwa mengingat dan menimbang, sehubungan akan adanya rencana kegiatan kelompok Gerakan Selamatkan Indonesia (GSI) di Kepri yang akan dilakukan beberapa tokoh seperti Rocky Gerung , Ratna Sarumpaet, hingga Ahmad Dhani.
Maka dengan ini kami secara bersama-sama menyatakan sikap tegas menolak kedatangan kelompok GSI tersebut.
Karena diindikasikan dan berpotensi menimbulkan kegaduhan dan adu domba serta konflik sosial politik di masyarakat.
Oleh karena itu, guna menjaga iklim yang aman dan kondusif di kota Batam dan Kepri, maka kami mengharapkan dan meminta aparat Kepolisian Daerah Provinsi Kepri untuk tidak menerbitkan rekomendasi izin penyelenggaraan kegiatan apapun dari kelompok GSI, baik di Batam maupun Kepri.
Demikian pernyataan sikap kami ini disampaikan untuk mohon berkenan dapat dijadikan perhatian secara khusus, atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.”
Ketua Jogoboyo, Sugianto menanggapi hal tersebut, mengatakan, judul atau kegiatan yang diusung GSI adalah selamatkan Indonesia, yang artinya ada sebuah ancaman di dalamnya. Sementara saat ini Indonesia dalam keadaan aman dan kondusif .
“Tema besar yang diusung GSI adalah menyelamatkan Indonesia. Artinya ada sebuah ancaman di dalamnya. Sementara tidak ada,” jelasnya.
Dituturkannya, melihat GSI adalah gerakan provokatif. Sebab itu selaku warga negara khususnya di Batam dan Kepri dengan tegas menolak keras kegiatan tersebut.
“Karena hai ini tentunya akan menimbulkan kehadiran dan keributan. Mengingat Batam saat ini dalam kondisi kondusif dan aman. Terlebih lagi masih menjadi daya tarik para investor,” tuturnya.
Hal senada juga diungkapkan, Ketua Saraswati Wanitomo, Silvia Hilda mengatakan GSI adalah sebuah bentuk adu domba masyarakat yang saat ini dalam kondisi aman dan damai.
“GSI memiliki tujuan yang tidak jelas karena lebih mengandung unsur pemecah belah perdamaian. Oleh karena itu, kami menolak tegas gerakan tersebut di Batam, khususnya Kepri,” ungkapnya.(*)
Editor : Aditya Vero