WARTAKEPRI.co.id, BATAM – Batam dan Bintan jadi tujuan destinasi turis Singapura yang masuk melalui jalur laut. Melalui mekanisme travel bubble dengan Singapura, dua pintu masuk wisman ke Kepri masih dikunjungi setiap minggu.
Kepala Dinas Pariwisata provinsi Kepri, Buralimar mengatakan, hingga saat ini belum ada perubahan kebijakan terkait aturan masuk bagi wisman. Travel bubble masih tetap berjalan sesuai ketentuan dari kedua negara.
“Belum ada kebijakan baru untuk kunjungan wisman ke Kepri, Travel bubble Indonesia dan Singapura masih berjalan. Kita ingin pariwisata di Kepri kembali bergairah,” ujar Buralimar kepada WartaKepri.co.id, Rabu (9/3/2022)
Meski jumlah wisman yang masuk ke Kepri belum terlalu banyak, namun Buralimar optimis dunia pariwisata di Kepri bisa perlahan bangkit dan kembali ramai.
“Wisman dari Singapura setiap minggu masih masuk ke Lagoi dan Nongsa. Masuk ke Kepri lewat dua pintu tersebut. Dari data dua hari lalu jumlah wisman ke Lagoi sebanyak 73 orang dan Nongsa 68 orang, semoga jumlahnya bisa terus meningkat,” tambah Buralimar.
Kebijakan travel bubble masih diperlukan hingga saat ini, terutama untuk masuk singapura melalui jalur Vaccinated Travel Lane (VTL). Buralimar juga berharap penerapan Travel ini bisa jauh lebih luas menjangkau wilayah lainnya, dengan tujuan mendatangkan wisman lebih banyak.
BACA JUGA Gubernur Ansar Gesa Pemerintah Beri Diskresi Travel Bubble di Kepri Paska Hotel Harmoni Tutup
“Travel bubble saat ini masih diperlukan, kalau bisa lebih diperluas tidak hanya di dua pintu masuk tersebut agar wisatawan bisa bebas dalam menikmati wisata disini,” jelasnya
Pemberlakukan travel b untuk negara Singapura, jadi upaya terbaik bagi perkembangan dunia pariwisata di Kepri. Terbaru, pemerintah juga telah menghapus kewajiban tes PCR dan Antigen sebagai syarat perjalanan dalam negeri.
“Potensi kunjungan pariwisata ke Indonesia pasti akan meningkat. Wisatawan lokal untuk berwisata sangat menarik, secara tidak langsung dapat meningkatkan perekonomian,” tambah Buralimar
Buralimar berharap kondisi bisa semakin membaik, sektor pariwisata baik lokal maupun mancanegara bisa kembali berjalan normal sehingga dapat meningkatkan perekonomian di Kepri. (Yusuf Riadi)