WARTAKEPRI.co.id, BATAM – Letak Geografis Batam dan wilayah Indonesia secara umum masih aman dari fenomena gelombang panas, yang terjadi di India dan Pakistan baru-baru ini. Meski sejumlah daerah di Indonesia sudah merasakan panas terik saat siang hari, terutama di wilayah Tangerang dan Kalimantan.
Kepala Seksi Data dan Informasi Stasiun Meteorologi Kelas I Hang Nadim Batam, Suratman mengatakan, kondisi cuaca di Batam belum pernah berada pada tingkat cuaca panas extrem, seperti halnya fenomena gelombang panas.
“Suhu maksimum terukur di Batam masih dalam batas normal yakni 32.4 derajat Celcius. Sejak awal Mei 2022 tercatat masih normal hingga hari ini Senin (9/5),” ujar Suratman saat dihubungi WartaKepri, Senin (9/5/2022).
Dia mengatakan, kondisi cuaca di Batam yang dikelilingi laut akan berbeda dengan daerah lainnya yang lebih dominan memiliki banyak daratan.
BMKG Hang Nadim mencatat suhu maksimum di Batam tertinggi berada di angka 33.6 derajat Celcius yang terjadi pada periode tahun 1998-2017 lalu. “Hingga hari ini suhu terukur di Batam masih normal,” jelas Dia.
Kondisi cuaca panas terik sempat dirasakan warga Batam sejak awal Mei 2022. Meski catatan dari BMKG suhu berada dalam ambang batas normal.
“Sejak lebaran cuaca siang hari terasa panas terik, berdiam diri dalam rumahpun tetap berkeringat karena teriknya,” ujar Ikbal seorang warga Batu Aji.
Dalam keterangan resmi BMKG, suhu maksimum tertinggi di Indonesia pada bulan April selama 4-5 tahun terakhir sekitar 38.8°C di Palembang pada tahun 2019, sedangkan di bulan Mei sekitar 38.8 °C di Temindung Samarinda pada tahun 2018.
Menurut WMO (World Meteorological Organization), gelombang panas atau dikenal dengan “heatwave” merupakan fenomena kondisi udara panas yang berkepanjangan selama 5 hari atau lebih secara berturut-turut.
“BMKG mengimbau untuk tetap menjaga kondisi stamina tubuh dan kecukupan cairan tubuh, terutama warga yang beraktifitas di luar ruangan agar tidak terjadi dehidrasi, kelelahan dan dampak buruk lainnya,” kata Dia
India dan Pakistan, jadi salah satu tempat terpanas di Bumi saat ini. Banyak warga menderita selama berminggu-minggu akibat suhu yang berulang kali mencapai hampir 50 derajat Celsius.
Fenomena gelombang panas ini biasanya terjadi di wilayah lintang menengah-tinggi seperti wilayah Eropa dan Amerika yang dipicu oleh kondisi dinamika atmosfer di lintang menengah. Sedangkan yang terjadi di wilayah Indonesia adalah fenomena kondisi suhu panas/terik dalam skala variabilitas harian. (adi).