WARTAKEPRI.co.id, KARIMUN – Tim patroli KRI Beladau-643 yang bertugas di wilayah perairan Selat Malaka menegah kapal MT World Progress, Rabu (27/4/2022).
Penegahan kapal World Progress berbendera Liberia bermuatan Crude Palm Oil (CPO) sebanyak 34.854,2 metrik ton tersebut, dengan ABK 19 orang tersebut akan dikirim ke negara tujuan India.
“Lalu diserahkan kepada Mako Lanal Tanjungbalai Karimun pada tanggal 30 April 2022, untuk selanjutnya dilakukan penyelidikan lebih dalam,” terang Panglima Komando Armada (Pangkoarmada) I Laksamana Muda Arsyad Abdullah, saat menggelar konferensi pers, Jum’at (13/5/2022).
Karena menurutnya, dugaan awal pelanggaran yang ditemukan oleh KRI Beladau-643. Selanjutnya kata Arsyad setelah dilakukan penyelidikan, seluruh dokumen telah lengkap dan resmi.
“Tidak dapat dibuktikan oleh KRI, karena adanya miskomunikasi,” ungkapnya.
Jadi kata Arsyad awalnya pada saat pemeriksaan nahkoda kapal kurang kooperatif, sehingga dokumen yang akan diperiksa ini tidak ditunjukan dokumen-dokumen yang sebenarnya.
“Jadi hanya ditujukan dokumen-dokumen yang lama,” paparnya.
Sehingga kata Arsyad dari penyelidik KRI ini melihat adanya perbedaan dokumen. Namun dengan koordinasi yang baik dengan pihak Mako Lanal Tanjungbalai Karimun serta aparat terkait, telah berhasil menemukan dokumen yang sebenarnya.
Keseluruh dokumen tersebut telah diperiksa keabsahannya oleh ahli dari perhubungan laut dengan menggunakan aplikasi APCIS, yang hanya dapat diakses oleh petugas Port State Control.
“Dan dokumen tersebut lengkap dan sesuai dengan apa yang disangkakan,” ungkap Arsyad.(Aman)
