Hewan Kurban Dilarang Masuk, Ini Alternatif Dari Dinas KPP Batam

HARRIS BARELANG

WARTAKEPRI.co.id, BATAM – Kepala Dinas Ketahanan Pangan Dan Pertanian (KPP) Kota Batam, Mardanis mengatakan, pemerintah menyediakan dua solusi alternatif sementara guna memenuhi stok hewan ternak jelang Idul Adha 2022 di Kota Batam.

Dua alternatif ini bisa dijalankan yakni mendatangkan sapi langsung dari Bali ke Batam melalui laut tanpa transit.

“Solusi yang paling aman mendatangkan sapi dari Bali lansung ke Batam tanpa transit, dengan menggunakan kapal Roro dari Kementan, sekali angkut bisa 500 ekor sapi,” ujar Mardanis, saat dihubungi WartaKepri Jumat (20/5/2022)

Solusi kedua lanjut Mardanis, adalah menunggu instruksi Menteri Pertanian menjelang Idul Adha 2022, Pemda hingga saat ini masih menunggu keputusan pusat, diketahui pemerintah pusat masih terus melakukan investigasi wabah PMK.

“Kita di daerah menunggu Instruksi dari pusat, karena pusat masih melakukan investigasi,” ujar Dia.

Dia menjelaskan, ketersediaan sapi di Bali cukup banyak. Sehingga bisa jadi alternatif kebutuhan hewan kurban untuk warga Batam. Ditambah lagi wilayah Bali dan Batam bebas dari virus PMK. Maka dari itu pengiriman dari zona aman ke zona aman boleh dilakukan.

“Batam kan zona aman bebas PMK termasuk Bali sama-sama merupakan zona aman jadi tidak ada masalah dan boleh dikirim,” jelas Dia.

Mardanis menambahkan, pihaknya masih menjalankan aturan atas surat edaran dari Kementan terkait dihentikannya sementara pengiriman sapi dan kambing dari daerah terjangkit.

“Dari Jambi (Kuala Tungkal) karantinya dilarang oleh pusat, sehingga disana tidak bisa mengeluarkan Sertifikat Kesehatan Hewan (SKH),” ujar Mardanis.

Dia menekankan, meski hanya satu daerah di sebuah Provinsi terjangkit virus PMK. Pemerintah pusat memberlakukan lockdown (menghentikan pengiriman) dari Provinsi tersebut. Begitu juga untuk Lampung yang sudah ditemukan kasus PMK pada ternak.

“Dipaksakan dikirim dari Lampung melalui Kuala Tungkal tetap tidak bisa, aturan dari pusat sudah ada, Lampung sudah terjangkit PMK,” jelasnya.

Mardanis menambahkan, sebelumnya Dinas KPP sudah melakukan pertemuan dengan Asosiasi Pedagang Hewan Ternak Batam (APHTB), namun belum menemukan kesepakatan.

“Kita sudah rapatkan dengan teman-teman dari Asosiasi solusinya tetap ini yang kita sampaikan. Namun Asosiasi belum sepakat,” kata Mardanis.

Selain itu, jelang Hari Raya Idul Adha pihak KPP akan rutin mengawasi akses masuk hewan ternak secara ilegal ke Batam. Apabila terdapat penyelundupan sapi atau kambing ke Batam secara ilegal, akan ditindak dan dipulangkan paksa ke daerah asal.

“Akan kita terjunkan anggota mengawasi pelabuhan ilegal, kalau perlu libatkan kepolisian, begitu juga pedagang hewan yang ada dipinggir-pinggir jalan jelang Idul Adha,” tegasnya.

Terpisah, penasehat APHTB Musofa mengatakan, mendatangkan sapi dari Bali, para pedagang harus siap menanggung resiko kerugian. Apalagi sistem pembelian sapi Bali dilakukan dengan pembayaran tunai.

“Pedagang pernah belanja sapi di Pasar Bringit Denpasar, banyak kerugian. Perkiraan, sapi sebelum dikirim ke Pasar diglongong karena mau ditimbang sehingga sampai di Batam 20 persen paru-paru sapi sudah dalam keadaan busuk,” ujar Musofa menerangkan. (adi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

GALERI 24 PKP PROMO ENTENG