WARTAKEPRI.co.id, KARIMUN – Beberapa wilayah Kabupaten Karimun kembali dikepung banjir rob, Senin (23/1/2023).
Banjir rob berkisar antara 20 hingga 30 centimeter tersebut menerjang permukiman warga Kecamatan Meral dan Kecamatan Tebing.
Banjir dengan waktu yang tidak bisa diprediksi, telah menggenangi ruas jalan, dan rumah warga yang berada di pesisir pantai, dan menjadi daerah langganan banjir akibat naiknya air laut (banjir rob).
Terkait banjir rob tersebut, Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Raja Haji Abdullah Tanjungbalai Karimun, Ilham Syarief Putra menjelaskan bahwa, banjir rob ini merupakan banjir tahunan, dimana pada tanggal 21 Januari 2023 kemarin telah terjadi supermoon.
“Dimana supermoon tersebut merupakan jarak terdekat antara bulan dengan bumi, atau sering disebut Perigee,” terang Ilham.
Akibat dari adanya fenomena tersebut, kata Ilham batas maksimum ketinggian air mencapai 3,4 hingga 4 meter.
“Berlangsung mulai pukul 10.00 WIB hingga 13.00 WIB ,” beber Ilham.
Banjir saat ini yang terjadi di sejumlah wilayah di Karimun saat ini, Ilham menambahkan juga dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya curah hujan yang tinggi.
“Sehingga menyebabkan air yang seyogyanya mengalir ke lautan, karena adanya air pasang tersebut, sehingga tertahan,” paparnya.
Ilham menambahkan, kondisi cuaca di Karimun saat ini, hujan ringan hingga lebat disertai angin dengan kecepatan 5 hingga 17 knot.
“Dan hal ini berlangsung hingga tanggal 26 Januari 2023 mendatang,” katanya.
Ilham juga mengimbau kepada masyarakat pesisir, agar tetap tenang dan terus waspada dengan memonitor perkembangan informasi dan peringatan dini cuaca, melalui Info BMKG Karimun.
“Masyarakat untuk mewaspadai terjadinya potensi banjir pesisir atau rob, saat pasang maksimum yang dibarengi dengan gelombang tinggi,” tandasnya.(Aman)