WARTAKEPRI.co.id, KARIMUN – Puluhan tahun lamanya menjadi nelayan dengan pendapatan yang tidak menentu, tetap disyukuri oleh para nelayan di Kundur, Tanjungbalai Karimun, Kepulauan Riau.
Salah satunya nelayan bernama Sabtu (50). Warga Pantai Ketapang, Dusun II, Desa Kundur, Kecamatan Kundur Barat, Kabupaten Karimun ini, merasa senang.
Pasalnya, ia bersama nelayan lainnya dapat menikmati program Pendanaan Usaha Mikro dan Kecil (PUMK) dari PT Timah Tbk.
Sabtu sejak remaja menjadi nelayan mengikuti jejak sang ayah sudah terbiasa sehari-hari menjaring udang.
Karena keterbatasan modal, Ia pun hanya mengandalkan sarana dan prasarana seadanya dan masih tradisional.
Penghasilannya yang pas-pasan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari membuat Sabtu hanya bisa mengandalkan peralatan seadanya untuk mencari nafkah.
Selain menjaring udang, Ia juga merawai dan memancing untuk mendapatkan tambahan penghasilan bagi keluarganya.
“Saya kesulitan untuk mengganti peralatan menjaring karena tidak ada modal,” katanya, Jum’at (26/5/2023).
Sehingga hal tersebut membuatnya sulit untuk meningkatkan pendapatan karena peralatan yang dipergunakan sudah tidak memadai dan hasil tangkapannya juga tidak maksimal.
“Setelah mendapatkan informasi dari Ketua nelayan tentang program Pendanaan Usaha Mikro dan Kecil (PUMK) PT Timah Tbk, selanjutnya saya merasa tertarik untuk memanfaatkan program tersebut,” paparnya.
Setelah mendapatkan suntikan modal dari PUMK PT Timah, dirinya dapat mengganti jaring yang baru, membeli sampan dan juga peralatan lainnya.
“Syukur Alhamdulillah setelah mendapatkan modal dari PT Timah Tbk, saya gunakan untuk membeli jaring dan peralatan lainnya sehingga dapat meningkatkan hasil tangkapannya,” ungkap Sabtu.
Menurutnya, program PUMK PT Timah Tbk baik sekali dan sangat membantu nelayan seperti dirinya.
Ia berharap program tersebut dapat terus berlanjut dan bergulir sehingga semakin banyak nelayan yang semakin terbantu.
“Semoga PT Timah semakin maju, selalu perhatian terhadap para nelayan,” pungkasnya.
Dengan adanya program tersebut, kata Sabtu setidaknya menambah modal usaha agar dapat meningkatkan perekonomian masyarakat kecil seperti dirinya.
“Kepedulian perusahaan terhadap pembinaan masyarakat dan lingkungan, terutama di sekitar daerah operasional,” tandasnya.(Aman/rls)
