WARTAKEPRI.co.id, KARIMUN – Penyebaran paham radikalisme di kalangan pelajar saat ini sangat mengkhawatirkan. Untuk itu, masyarakat diimbau untuk terus meningkatkan kewaspadaan.
Pasiterdim 0317/TBK Kapten Inf Pahrianto menekankan bahwa, di Indonesia khsusunya wilayah perbatasan seperti Kabupaten Karimun kini diwanti-wanti agar selalu waspada akan pergerakkan paham radikalisme.
“Khususnya kalangan pelajar kini diwanti-wanti agar selalu waspada akan pergerakkan radikalisme, khususnya di wilayah Kabupaten Karimun,” imbau Pahrianto, Sabtu (22/7/2023) saat memberikan materi kepada para pelajar SMA Negeri 1 Buru.
Karena menurutnya, paham radikal yang dinilai sangat membahayakan dan licin seperti belut ini, menyusup hingga lini yang paling mendasar.
“Kondisi yang sangat mengkhawatirkan. Dimana taruhannya yakni masa depan bangsa, masa-masa sekolah atau remaja paling rentan populer, karena masih labil,” paparnya.
Untuk itu, masih kata Pasiterdim para pelajar untuk selalu waspada dan bijak dalam menggunakan konten media sosial dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga mampu mengetahui (korelasi) hubungan kekuatan antara penggunaan internet bagi kalangan pelajar.
“Melalui internet, khususnya pelbagai macam platform media sosial. Yang cukup berpengaruh diantaranya Facebook, IG, Telegram dan TikTok,” paparnya.
Sementara itu pada kesempatan yang sama, Kabid Wawasan Kebangsaan Kesbangpol Pemkab Karimun, Sugiono menyampaikan pentingnya memberikan pengetahuan bela negara, cinta tanah air Indonesia kepada generasi muda.
“Agar para generasi muda tidak terpapar paham radikal dan terorisme yang dapat merugikan diri sendiri, keluarga dan negara,” kata Sugiono.
Untuk itu, pihaknya pun mengapresiasi kepada Satgas TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-117 Kodim 0317/Tanjungbalai Karimun, telah memberikan kontribusi sekaligus pemahaman dan wawasan akan bahaya paham radikalisme bagi kalangan pelajar.
“Guna memberikan pengetahuan tentang paham radikal dan terorisme, sehingga menumbuhkembangkan rasa cinta tanah air dan bangsa,” tutur Sugiono.
Terlebih menurut Sugiono, kemajuan teknologi dan perkembangan media sosial saat ini sangat rentan apabila di salahgunakan.
“Mampu memberikan pemahaman bagi kalangan pelajar agar mampu membedakan paham yang dapat mengancam, sehingga dapat menyelamatkan kepada generasi muda penerus bangsa,” tandasnya.(Aman)
