JOHOR BARU – Pemerintah Indonesia berencana membuka jalur feri RORO Batam – Johor untuk truk muatan tahun ini. Targetnya adalah meningkatkan perdagangan antara pulau Batam dan Johor.
Konsul Jenderal Indonesia untuk Johor Baru, Sigit Suryantoro Widiyanto, mengatakan bahwa pembicaraan sedang berlangsung antara Batam dan Johor untuk menemukan cara mengimplementasikan rencana tersebut.
“Pembukaan jalur feri roll-on, roll-off (RORO) antara Batam dan Johor adalah bagian dari rencana ekonomi kami untuk tahun 2024. Pembicaraan telah dimulai untuk menjadikannya kenyataan,” kata Sigit.
BACA JUGA: Harga Emas Batangan Galeri 24 Pegadaian Menguat, Naik Tajam di Batam
“Feri RORO tidak mengangkut penumpang; itu adalah sarana transportasi bagi truk untuk membawa pengiriman dari Johor ke Batam dan sebaliknya. Ini akan meningkatkan hubungan perdagangan antara kedua wilayah tersebut,” tambahnya.
“Ini akan memberikan manfaat bagi usaha kecil dan menengah. Hal tersebut mungkin menemukan kontainer sebagai opsi yang mahal untuk membawa produk mereka ke pasar luar negeri,” ucapnya dalam pertemuan dengan media di Konsulat Jenderal, Senin (29/1/2024).
Sigit menambahkan bahwa titik yang diusulkan adalah Pelabuhan Batu Ampar di Batam dan Terminal Feri Tanjung Belungkor di Kota Tinggi, Johor.
“Kedua lokasi memiliki fasilitas yang sudah ada dan yang kita butuhkan hanyalah beberapa perbaikan,” katanya.
Dia menambahkan bahwa waktu tempuh antara Batu Ampar dan Tanjung Belungkor sekitar dua jam.
Untuk awalnya, Sigit mengatakan untuk satu perjalanan satu feri RORO bisa menampung hingga 70 truk muatan.
Dia mencatat bahwa di wilayah selatan, yang diawasinya, Johor mencatat jumlah ekspor dan impor tertinggi ke Indonesia. Dari Januari hingga November tahun lalu masing-masing sebesar RM23,6 miliar dan RM17,3 miliar.
Negara bagian lain seperti Melaka, Negri Sembilan, dan Pahang juga berada di bawah pengawasan konsulat.
BACA JUGA: Tim BBKSDA Riau Investigasi Laporan Kemunculan Harimau Sumatra di Button, Kabupaten Siak
Pada 10 bulan pertama tahun 2023, Johor mencatat kedatangan wisatawan sebanyak 1,49 juta orang dari Indonesia, yang kedua tertinggi setelah Singapura.
“Jika jalur kargo berhasil, prioritas kedua kami akan memungkinkan mobil menggunakan feri RORO untuk lebih mendorong sektor pariwisata di kedua daerah tersebut,” tambahnya. (*)
Sumber: The Star
Editor: Denni Risman