GAZA – Temuan kuburan massal di tiga titik di Jalur Gaza telah mengungkap sejumlah indikasi kekejaman yang diduga dilakukan oleh pasukan Israel terhadap warga Palestina.
Otoritas Palestina sebelumnya menemukan setidaknya 392 jenazah setelah melakukan penggalian di kuburan massal dekat dua rumah sakit di Gaza, yaitu RS Nasser dan RS Al-Shifa.
Indikasi kuat mengenai kebiadaban Israel muncul dalam dugaan bahwa puluhan korban dikubur hidup-hidup.
Salah satu anggota pertahanan sipil Palestina, Mohammed Mughier, yang ikut serta dalam penggalian kuburan massal tersebut, menyatakan bahwa mereka membutuhkan uji forensik terhadap sekitar 20 jenazah yang diduga dikubur hidup-hidup.
Para staf Departemen Pertahanan Sipil Palestina mengungkapkan detail mengerikan mengenai kondisi korban tewas yang ditemukan di kuburan massal di dua rumah sakit tersebut.
Sebanyak 10 jenazah ditemukan dengan kondisi tangannya masih terpasang infus. Hal itu menimbulkan dugaan bahwa mereka dikubur hidup-hidup.
Kepala Departemen Pertahanan Sipil di Khan Younies, Jalur Gaza, Yamen Abi Sulaiman, menjelaskan bahwa tiga kuburan massal ditemukan di depan kamar mayat, belakang kamar mayat, dan gedung cuci darah di RS Nasser.
Hanya 65 dari 392 jenazah yang bisa diidentifikasi oleh keluarga korban karena kondisi mereka yang sudah membusuk, terpotong-potong, atau mengalami bekas siksaan.
Jenazah-jenazah tersebut ditemukan dalam kondisi tertumpuk. Ini mengindikasikan bahwa sejumlah korban mungkin dieksekusi di lapangan sebelum dikubur.
Temuan ini menyoroti eskalasi kekerasan yang terjadi di wilayah tersebut dan menimbulkan kecaman internasional atas perlakuan yang diduga tidak manusiawi terhadap warga Palestina. (*)
Sumber: cnn indonesia
