PADANG – Bupati Solok, Epyardi Asda, secara terbuka mengungkap alasan di balik keputusannya untuk maju sebagai pesaing Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi, dalam ajang Pemilihan Gubernur 2024.
Menurut Epyardi, dorongan utamanya adalah rasa tanggung jawab untuk membangun Sumbar agar lebih maju.
Dalam pernyataannya di Padang pada Selasa (26/3/2024), Epyardi menyatakan keinginannya untuk melihat Sumbar berkembang lebih baik, sebagaimana provinsi-provinsi lain di Indonesia.
Dia meyakini bahwa masyarakat Sumbar menginginkan perubahan, terutama setelah 15 tahun stagnasi pembangunan di bawah kepemimpinan kader partai yang sama.
Meskipun menyadari bahwa langkah ini adalah hal yang berat, terutama karena saat ini ia berada dalam zona nyaman sebagai Bupati Solok, Epyardi merasa bahwa keputusannya didukung oleh aspirasi masyarakat.
Setelah berkomunikasi dengan sejumlah tokoh di Sumbar yang belum bersedia maju, Epyardi memutuskan untuk maju sebagai calon gubernur.
Epyardi menegaskan bahwa langkahnya ini bukan semata-mata untuk mencari kekayaan atau mengejar jabatan, melainkan demi perubahan dan kemajuan Sumbar.
Dukungan dari berbagai pihak, termasuk tokoh-tokoh di Sumbar, membuatnya yakin untuk maju dan meninggalkan Pilkada Solok.
Pilkada Sumbar dijadwalkan berlangsung pada November 2024, dan hingga saat ini, Epyardi Asda adalah satu-satunya tokoh yang secara terang-terangan menyatakan kesiapannya untuk bertarung dalam Pilgub Sumbar 2024.
Konfrontasi dengan Mahyeldi, petahana sebelumnya, telah memanas setelah insiden dilaporkannya Epyardi ke Kemendagri, tetapi hal itu tidak menghalangi tekadnya untuk maju dan membawa perubahan bagi Sumbar.
