JAKARTA, WARTAKEPRI.co.id – Badan Narkotika Nasional (BNN) di bawah kepemimpinan Komjen Budi Wseno akan melakukan sebuah gebrakan terhadap bandar narkoba. Sesuai janji Budi Waseso, pihaknya akan melibatkan TNI untuk menangani atau menumpaskan bandar narkoba di Indonesia.
Seperti yang dilandir di laman ansorjaktim.com, Menurut Budi Waseso yang disingkat Buwas ini, BNN tak tangung-tanggu akan mengizinkan aparat dari TNI untuk melakukan penangkapan, bahkan segera menembak para bandar narkoba itu.
Budi mengambil keputusan itu karena ia menyimpulkan bahwa bandar narkoba adalah musuh bersama negara. Apalagi narkoba adalah penghancur generasi penerus bangsa.
MoU (antara BNN dengan TNI disebut Buwas akan dilakukan dalam waktu dekat. Buwas ingin proses tersebut segera rampung dan bisa menumpas bandar negara dengan bantuan dari TNI dan Polri.
“Kita nanti akan melakukan perjanjian, sebentar lagi saya mendandatangi MoU dengan TNI. Selain itu, kita juga nanti akan membahas konstruksikan peran Polri dan TNI. Polri di di mana perannya, dan TNI di mana perannya, kami (BNN, red) di mana,” kata Budi kepada wartawan beberapa waktu lalu.
“Kita sudah mengetahui bahwa narkoba telah menghancurkan anak bangsa, tanpa kita sadari akhirnya narkoba mampu menghancurkan negara. Di mana para gembong dan bandar narkoba ini melakukan pembunuhan massal. Berangkatnya adalah bahwa mereka melakukan pembunuhan berencana dan massal,” lanjut Buwas.
“Faktanya adalah sekarang ada 30-40 orang mati karena narkoba di Indonesia. Sekarang kita harus lakukan upaya langkah tegas, kalau musuh negara itu yang akan dihadapi oleh TNI,” sambung jenderal bintang tiga itu.
Buwas mengungkapkan, keterlibatan TNI atas landasan pemikiran bahwa narkoba adalah musuh negara. Sehingga keterlibatan TNI sangat diperlukan untuk menjaga kedaulatan negara dari musuh negara tersebut.
“Kalau TNI yang menangani, TNI akan berpikiran itu musuh negara. Jadi kalau musuh negara dihadapi dengan perang. Doktrinnya perang itu membunuh atau dibunuh, selesai kan persoalan. Polri dan BNN sudah menelisik, TNI bisa bantu menangani. Jadi nggak usah berlama-lama karena itu musuh negara. Nggak usah diperiksa lagi sama polisi, langsung aja. Kenapa sih? Wong sama pelaku pembunuhan kok sayang-sayang,” jelasnya.
TNI AL
Saat dikomfirmasi, terkait melibatkan bantuan TNI, terangnya, bukan berarti yang akan diturunkan prajurit dari pasukan khusus. Dirinya hanya meminta kepada TNI untuk melakukan tembak di tempat.
“Begini, kalau mereka melawan maka TNI tak usah pakai ragu melakukan menembak para gembong narkoba itu. Kalau musuh negara enggak usah pakai tawar-tawar. Masa pelaku pembunuhan massal diampuni. Itu urusan TNI tapi nggak ada cerita kalau TNI karena TNI itu operasinya operasi perang,” tuturnya.
Komjen itu berjanji, bila berhasil menangkap para bandar narkoba itu, ia akan meledakkan barang bukti di tengah laut seperti yang ditempuh Menteri KKP Susi Pudjiastuti.
“Jadi kita akan ledakin di laut. Kita lihat nanti. Karena nantinya kita kerjasama sama TNI AL,” janjinya.(ansorjaktim.com)