Berkunjung ke Tanjungpinang, Cobalah Mengingap di Penginapan Sultan Pulau Penyengat

HARRIS BATAM

WARTA KEPRI .co.id – Sebuah catatan perjalanan dari dananwahyu.com mempublikasi kunjungannya ke Pulau Penyengat Kota Tanjungpinang Provinsi Kepri. Dalam catatan yang dipublikasi dilamannya sendiri, Danan menjelaskan kalau dirinya tiba di Pulau Penyengat jelang sore.

Kumandang adzan masjid Sultan mengingatkan saatnya untuk bersimpuh sejenak di hadapanNya , mengabarkan kisahku hari ini sekaligus mensyukuri nikmatNya . “Tuhan bolehkah saya menumpang di rumah Mu, seperti malam-malam sebelumnya ketika di jalanan”

Penginapan Sultan Pulau Penyengat

Ternyata, rencana untuk tidur di Masjid Penyengat urung, setelah pengurus masjid mengarahkan untuk menyewa penginapan yang satu-satunya ada di Pulau Penyengat.

Menurut Samsul, pengurus masjid sekaligus penginapan Sultan, penginapan berdiri di atas tanah wakaf yang dulunya merupakan rumah sewa, sejak tahun 2014. Selain difungsikan sebagai penginapan bangunan dua lantai juga merupakan pusat oleh-oleh.

Penginapan Sultan memiliki enam dengan ukuran cukup luas. Bisa ditambah dua kasur lagi jika ingin lebih hemat.

Tarif kamar ranjang ganda dengan kamar mandi dalam Rp 150 ribu per malam. Fasilitasnya tak banyak, hanya kamar mandi, handuk dan kipas angin. Jika ingin menyewa rombongan harga bisa dinegosiasikan.

“Seratus persen keuntungan penginapan untuk masjid , hitung-hitung sadaqah menginap di sini”, ujar Pak Samsul.

Karena menginap di tidak jauh dari area Masjid, kesopanan sangat diutamakan. Dan, tentu pihak pengelola masjid akan membantu bangunkan Anda ketika jadwal solat Subuh tiba.

Dari laman Danan ini, juga menjelaskan informasi bagi yang ingin Penginapan Sulatn – Pulau Penyengat dapat mengontak Samsu 085264159563

Pulau penyengat merupakan pulau bersejarah di Propinsi Kepulauan Riau. Di dalamnya terdapat Masjid Raya Sultan Riau yang terbuat dari putih telur, makam-makam para raja, makam dari pahlawan nasional Raja Ali Haji, kompleks Istana Kantor dan benteng pertahanan di Bukit Kursi.

Nama penyengat konon berasal dari serangga yang memiliki sengat. Jaman dahulu banyak pelaut yang singgah di pulau ini untuk mengambil air yang memang jumlahnya melimpah. Karena melanggar pantangan mereka diserang ratusan serangga berbisa. Terkenalah pulau yang hanya 15 menit pelayaran dari pelabuhan Tanjung Pinang dengan nama Penyengat. (ded)

Google News WartaKepri