Dirikan 1.000 Minang Mart, Ide Kreatif “Urang Awak” Cegah Swalayan Waralaba

HARRIS BARELANG

WARTAKEPRI.co,id , PADANG – Untuk mewujudkan program Minang Mart, Pemerintah Sumatera Barat mengkolaborasikan tiga Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang mereka miliki. Ketiganya adalah PT Grafika, Bank Nagari dan Jamkrida dengan target mendirikan 1.000 Minang Mart di Sumbar.

Gubernur Sumbar Irwan Prayitno menjelaskan, Minang Mart merupakan program untuk menghidupkan ekonomi kerakyatan dengan jalan Pemprov melalui BUMD membeli hasil pertanian, perkebunan, perikanan, dan kerajinan masyarakat untuk dipasok pada pedagang yang dijual kembali ke konsumen dengan harga wajar.

” Keuntungannya ekonomi kerakyatan hidup. Kita beli dari masyarakat produsen dengan harga wajar, kita jual ke masyarakat dengan harga lebih murah. PT Grafika bertugas mengelola atau membeli barang sekaligus memasok ke pedagang. Bank Nagari ditugaskan memberikan suntikan pinjaman dana bagi pedagang yang membutuhkan perkuatan modal dengan bunga rendah hanya 7 persen, sedangkan Jamkrida berfungsi untuk menjamin pedagang mendapatkan kredit jika tidak memiliki agunan,” ungkapnya usai rapat persiapan peluncuran Minang Mart di Gubernuran, Senin (23/05/2016).

Irwan Prayitno menjelaskan, Minang Mart bukan mendirikan bangunan baru, melainkan bekerjasama dengan pedagang yang telah memiliki toko untuk di branding Minang Mart, sekaligus mendapat pasokan dengan harga murah.

Terdapat 4 kelompok Minang Mart yang direncanakan, yakni kelas A yakni toko yang memiliki bangunan besar dan buka selama 24 jam. Kemudian, kelas B, dengan kapasitas dibawah kelas A.

Sementara untuk kelas C untuk warung, selanjutnya kelas D yakni pedagang gerobak yang diberikan modal dari bantuan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) senilai Rp 2 Juta.

” Kita bukan membangun, tapi merangkul pedagang untuk ikut bergabung, kita pastikan kita akan memasok barang dengan harga murah dibanding distributor lainnya. Kalau mereka kurang modal, kita sediakan bantuan kredit berbunga rendah. Tapi ini bukan bisnis waralaba, ini semacam konsolidasi. Kalau pedagang itu hanya ambil pasokan dari kita sebagian saja tidak apa-apa,” jelasnya.

Menurut Irwan Prayitno, di tahap awal, 100 Minang Mart akan diluncurkan Selasa 24 Mei 2016. Di tahap awal, Minang Mart dimaksud merupakan toko-toko yang menjadi bagian unit usaha yang sudah ada di setiap koperasi di masing-masing dinas di lingkungan Pemprov Sumbar.

” Kita manfaatkan potensi yang sudah ada di Dinas dulu, baru sosialisasi ke pedagang-pedangang,” bebernya.

Irwan Prayitno menegaskan, untuk menjalankan Minang Mart pada tahap awal, sedikitnya dibutuhkan anggaran Rp 5 Miliar sebagai modal membeli barang dari produsen. Dana dimaksud tidak didapat melalui APBD, melainkan kucuran dari penanam modal asal Sumatera Barat.

” Modal awal kita dari investor lokal, kalau dari luar Sumatera Barat susah untuk mengajaknya karena ini tujuannya untuk mensejahterakan masyarakat, bukan sekedar mencari untung. Saya yakin kalau ini berjalan mulus, banyak manfaat yang didapat. Ekonomi kerakyatan hidup, inflasi dapat ditekan karena rantai distribusi diperpendek,” pungkasnya.(r/ichsan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

GALERI 24 PKP PROMO ENTENG