WARTAKEPRI.CO.ID, BINTAN – Pemerintah Kabupaten Bintan melalui Dinas Kesehatan akan melakukan pengawasan dan penarikan 27 merek produk ikan kaleng terdeteksi cacing parasit anisakis sp.
Berdasarkan keterangan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bintan, Gama AF Isnaeni. Pihaknya sudah mengetahui hasil sampling dan uji laboratorium 541 sampel ikan dari 66 merek yang dilakukan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) baru-baru ini. Untuk itu sesuai arahan Bupati Bintan, H. Apri Sujadi supaya kita tindaklanjuti.
“Sudah diambil tindakan dengan surat edaran”, ujar Gama.
Gama dalam penjelasannya mengatakan bahwa surat edaran tersebut ditujukan kepada Puskesmas di seluruh Bintan. Dengan merujuk kepada penjelasan BPOM terkait dengan hasil temuan tersebut kita minta supaya peredaran produk tersebut diawasi untuk ditarik kembali sesuai dengan arahan BPOM.
“Setelah surat edaran, Tim Satgas Pangan akan kembali sisir ulang keberadaan ikan kaleng tersebut”, tambah Gama.
Adapun sasaran yang dimaksud Gama dalam suratnya adalah Minimarket, Swalayan, Toko Kelontong, Toko Kecil hingga pasar. Gama dalam surat edarannya juga meminta masyarakat untuk tidak panik dan lebih berhati-hati dalam memberi produk pangan dengan memperhatikan label dan tanggal kadaluarsa serta melaporkan jika menemukan produk ikan kaleng yang dimaksud.
“Supaya dilaporkan ke Puskesmas atau ke Satgas Pangan” tutup Gama.
Seperti diberitakan sebelumnya BPOM RI menjelaskan bahwa hasil uji sampling terhadap 66 merek produk ikan kaleng makarel, sebanyak 27 merek terdeteksi kandung cacing. Adapun produk tersebut terdiri dari 16 impor dan 11 produk lokal. Berikut nama-nama merek ikan kaleng terdeteksi cacing sesuai penjelasan BPOM antara lain : ABC, ABT, Ayam Brand, Botan, CIP, Dongwon, Dr. Fish, Farmer Jack, Fiesta seafood, Gaga, Hoki, Hosen, IO, Jojo, King Fisher, LSC, Maya, Nagos, Naraya, Pesca, Poh Sung, Pronas, Ranesa, S&W, Sempio, TLC, TSC.(*)
