WARTAKEPRI.CO.ID, KARIMUN – Kepolisian Keamanan Kawasan Pelabuhan (KKP) Tanjungbalai Karimun pada jum’at (24/1/2020), menggelar rapat Koordinasi dengan pihak Kantor Kesehatan Pelabuhan Tanjungbalai Karimun serta Instansi terkait lainnya, sehubungan merebaknya Virus Corena, dan sekaligus melakukan pencegahannya.
“Kami sudah bekerja sama dengan Instansi terkait lainnya seperti Karantina Kesehatan Pelabuhan (KKP), untuk mengantisipasi masuknya Virus Corona tersebut ke wilayah Kabupaten Karimun, khususnya baik melalui Pelabuhan Domestik maupun Internasional,” kata Kapolsek KKP Tanjungbalai Karimun AKP Komarudin Sabtu (25/1/2020).
AKP Komarudin menjelaskan, hingga saat ini belum ditemukannya seseorang yang diduga mengidap Virus Corena, adapun antisipasi yang telah dilakukan oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan Karimun sendiri, yaitu dengan cara melakukan Screening suhu tubuh terhadap penumpang kapal yang datang dari luar negeri, selain itu juga berupaya menghindari hubungan kontak langsung serta penggunaan masker dan sarung tangan.
“Screning suhu tubuh akan dapat membaca siapa saja yang masuk melalui pelabuhan Internasional Tanjungbalai Karimun, melalui sistem ini, jika ada orang yang melewatinya langsung terbaca suhu tubuhnya,” ujarnya.
Ungkap Kapolsek KKP, normalnya suhu tubuh seseorang itu berkisar antara 36 sampai 37,5 derajat celcius. Akan tetapi jika lebih dari suhu tersebut, pasti akan langsung ditahan dan dikarantina. Salah satunya terlihat dari warna merah pada dahi penumpang.
“Adapun ciri-ciri lainnya khusus bagi para penumpang yang mengalami Virus Corena tersebut, diantaranya demam tinggi hingga 38 derajat Celcius, disertai dengan salah satu gejala gangguan pernapasan seperti pilek, batuk, dan sakit tenggorokan serta sulit pernafasan (sistem respirasi),” pungkas Perwira yang hobi olahraga bulu tangkis ini.
Selain dari pada itu, AKP. Komarudin menyebut terdapat kriteria lainnya, seperti memiliki riwayat perjalanan ke Wuhan Provinsi Hubei Cina atau wilayah Negara yang terjangkit virus corena tersebut.
“Adanya keburukan perjalanan Klinis yg mendadak meskipun dengan pengobatan yang tepat, tanpa memperhatikan tempat tinggal atau riwayat bepergian lainnya,” imbuh Komarudin.
Aziz Maulana