WARTAKEPRI.co.id, NATUNA – Ratusan masyarakat Natuna yang terdiri dari Mahasiswa, LSM, Ormas, Komunitas, tokoh masyarakat, dan tokoh agama, mendatangi Kantor DPRD Natuna. Jum’at, (31/01/2020) malam. Kedatanga. mereka menolak Natuna menjadi tempat karantina ratusan WNI dari Wuhan yang akan dideportasi dan tiba Sabtu (1/2/2020) malam.
Hadir dalam rapat tersebut diantaranya Ketua DPRD Natuna Andes Saputra, Dandim 0318/Natuna Letkol Czi Ferry Kriswardana, S.Sos., M.Tr.(HAN), Wakapolres Natuna Kompol Wisnu Edi Sadono S.H., dan Wakil Ketua II DPRD Natuna, Jarmin Sidik.
Dalam sebuah tayangan video, masyarakat mempertanyakan kepada Pemerintah Natuna, alasan Pemerintah pusat menjadikan Natuna sebagai tempat karantina bagi para WNI Wuhan.
Masyarakat Natuna saat ini khawatir akan terinfeksinya Virus Corona dari Wuhan, ditambah Natuna saat ini dinilai belum memiliki fasilitas kesehatan yang memadai, dalam pengobatan virus tersebut.
Fadillah, Ketua MPC Pemuda Pancasila Natuna tegas menolak kedatangan WNI Wuhan.
” Saya selaku ketua Pemuda Pancasila bersama masyarakat siap ke Bandara besok usir WNI Wuhan,” tegas Fadillah.
Hal senada juga disampikan ketua KNPI Natuna, Haryadi, bahkan pihaknya mengancam siap turun ke Bandara bersama masyarakat melakukan aksi penolakan keras atas di karantinanya warga WNI Wuhan.
Penolakan keras atas di Karantinanya WNI Wuhan juga mengalir di sejumlah anggota DPRD Natuna lainnya, seperti Erwandi dan Wan Aris. Mereka mengatakan, akan membawa aspirasi masyarakat hingga ke Bandara.
“Tidak ada kata lain dalam ruangan ini, kalau besok dari Yuhan datang, kita sama- sama bergerak ke Bandara, pokoknya jangan sampai orang-orang itu landing ke Natuna,” pintanya
Sementara itu, Sekda Natuna Wan Siswandi mengaku kaget atas kedatangan Menteri Kesehatan di Natuna hari ini.
Ditambah dengan keputusan Pemerintah Pusat melalui Menteri Kesehatan yang berencana akan menjadikan Natuna sebagai tempat karantina WNI Wuhan.
“Tadi memang ada pembahasan bahwa ada rencana yang dari Wuhan mau di karantinakan di Natuna, saya memang kaget karena mendadak, tidak ada koordinasi terlebih dahulu,” terangnya.
Sekda Kaget Menkes ke Natuna
Kendati demikian kata Sekda, melalui Menteri Kesehatan RI telah menjelaskan, bahwasanya ratusan WNI Wuhan bukan merupakan WNI yang terinfeksi penyakit Corona.
Selin itu kata Siswandi, terkait aturan Karantina, telah sesuai dengan surat mandat dari WHO yang menjelaskan, setiap warga negara non Tiongkok, dalam pemulangan ke daerah asalnya harus dilakukan karantina selama 15 hari.
“Pak Menteri tadi mengatakan, mereka bukan orang sakit, karena tidak ada belum orang Indonesia yang di Wuhan yang kena penyakit itu. Dan berdasarkan surat mandat dari WHO, yang dari China itu memang harus di karantina dulu selama dua minggu, di negara-negara lain juga gitu,” pungkasnya.
Untuk waktunya, kita belum ada kepastian, namun kita di suruh fasilitaskan di hanggar RSA, untuk sterilisasinya kita tidak ijinkan masyarakat lain masuk.
Sebelumnya diketahui Pemerintah pusat telah menyurati RSUD Natuna, untuk memberikan pelayanan kesehatan bagi 200 orang lebih WNI dari Wuhan, selama proses karantina di Natuna.
Karantina tersebut rencananya akan berlangsung selama 15 hari, terhutung mulai dari tangga 01-15 Februari 2020 mendatang.(*)
Kiriman : RikiRinov