Hasil Panen Komoditas Pertanian Mengalami Harga Mengalami Anjlok Drastis Pada Saat Covi-19

WartaKepri - Petani daerah Karimun, Harga Saat Corona Mengalami Anjlok

HARRIS BATAM

WARTAKEPRI.co.id, KARIMUN – Ditengah pandemi Covid-19 sekaligus memasuki transisi era new normal, para petani di Kabupaten Karimun, khususnya di Kecamatan Meral, mengalami paceklik serta tengah merasakan keresahan.

Betapa tidak, wabah mendunia ini membuat beberapa hasil panen komoditas pertanian harganya mengalami anjlok drastis.

Turunnya beberapa harga komoditas diantaranya berupa jagung dan cabai tersebut, seperti yang telah diungkapkan oleh Fuad, salah satu perwakilan kelompok tani (Poktan) Tunas Berkas yang berada di RT 02, RW 03, Kelurahan Parit Benut, Kecamatan Meral, Kabupaten Karimun Provinsi Kepulauan Riau.

“Karena sulitnya pengiriman hasil pertanian berupa jagung dan cabai ke pasaran luar daerah biasanya pada saat panen, bisa dipasarkan ke beberapa daerah di Karimun, bahkan luar pulau Karimun,” ungkap Fuad.

Jadwal Imsyak Batam

Dirinya juga menyebut, selain itu juga faktor tekstur tanah sangat rendah, sehingga apabila terkadi hujan deras akan banjir, serta yang ditanam itu merupakan tanaman holtikultura tentunya kalau sewaktu panen harganya juga mengalami anjlok.

“Jadi tidak berbanding lurus dengan hasil panen akan tetapi justru bertolak belakang,” kata Fuad, Kamis (6/8/2020).

Sehingga, menurut Fuad Pemerintah Kabupaten Karimun juga harus memberikan alternatif selain dari pada sarana dan prasarana penunjang lainnya yang di butuhkan oleh para petani.

“Solusi seperti bekas galian PT Timah yang mampu disulap menjadi tanaman industri seperti lada dan tanaman vanili yang biasa digunakan untuk pengharum makanan, serta tanaman industri lainnya yang mempunyai nilai lebih tinggi lagi,” terangnya.

Tetapi, karena imbas covid-19 ini, ungkap Fuad membuat pengiriman terbatas hanya di daerah pulau Karimun saja, sedangan hasil panen berlimpah.

“Padahal selama ini melonjaknya harga cabai tak lepas dari tingginya permintaan dari luar daerah,” paparnya.

Sementara itu, pada kesempatan yang sama Bupati Karimun Aunur Rafiq mengatakan bahwa, tanah pertanian di Karimun tersebut ada yang di garap oleh para petani dan juga milik orang lain yang menitipkan untuk di olah pertaniannya.

“Akan tetapi secara keseluruhan pertanian di Karimun sendiri sudah luar biasa dan baik sekali,” ungkapnya.

Sehingga ungkap orang nomor satu di Pemkab Karimun ini setelah dilakukan kunjungan kerja (kunker) pada kelompok-kelompok tani yang tersebar di Karimun, telah di dominasi oleh tanaman hidroponik.

“Tanaman hidroponik sendiri telah diminati oleh masyarakat, karena dari kualitas baik sekali,” pungkasnya.

Sebelumnya juga, kata Rafiq para petani juga pernah di berikan dana bergulir sebesar Rp. 100 juta untuk dikelola dengan harapan hasil yang maksimal.

“Dan Alhamdulillah sekarang sudah berkembang menjadi Rp. 1 miliar 58 juta, yang tersalurkan kepada kelompok-kelompok petani,” imbuhnya.

Dari Dinas Pertanian sendiri juga sudah disediakan tiga jenis bantuan berupa alat traktor beserta pupuk MPK, dan juga benih sayuran yang nantinya akan diserahkan, hingga kini masih sedang proses.

“Dari pusat kita akan mendapat bantuan pupuk subsidi 200 ton, tidak terlalu besar akan tetapi mampu membantu para petani,” tandasnya.

Reporter : Aziz Maulana

Google News WartaKepri

Jadwal Imsyak Batam