
WARTAKEPRI.co.id, KARIMUN – Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Raja Juli Antoni meninjau Bandara Raja Haji Abdullah, Tanjungbalai Karimun, Kepulauan Riau, hasil dari pengembangan yang telah dilakukan, Rabu (8/2/2023).
Bukannya tanpa alasan, kunjungan Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) tersebut guna mempersiapkan acara Gugus Tugas Reforma Agraria (GTRA) summit 2023, yang akan dibuka langsung oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo pada bulan September tahun 2023.
Dimana Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) sendiri menjadi tuan rumah acara pertemuan Gugus Tugas Reforma Agraria (GTRA) summit 2023.
Hal tersebut melalui pembacaan Deklarasi GTRA Summit 2022 di Wakatobi, Sulawesi Tenggara, Jumat (10/6/2022) lalu.
Gubernur Kepulauan Riau, Ansar Ahmad menyampaikan kesiapannya untuk menjadi tuan rumah GTRA summit 2023.
“Dengan mengundang seluruh pemerintah daerah Kepulauan dan pesisir seluruh Indonesia untuk hadir di Kepri,” kata Ansar.
Karena menurutnya, permasalahan yang ada pada masyarakat pesisir dan perairan merupakan hal yang krusial dan penting.
“Karena Kepri merupakan Provinsi kepulauan dengan jumlah pulau terbesar,” ucap Ansar.
Peda kesempatan tersebut, Ansar membeberkan, di wilayah perbatasan, Kepulauan Riau sendiri terdapat 2.408 pulau, dengan 379 pulau berpenghuni.
“Tentunya menjadi pekerjaan rumah untuk kita semua, yang punya kapasitas dan diamanahkan dalam pelbagai profesi, sehingga dapat menyelesaikan persoalan-persoalan tersebut,” sebut Ansar.
Untuk itu, pihaknya meminta dukungan dari seluruh instansi, agar dapat melaksanakan reforma agraria, mempercepat pelaksanaan kebijakan satu peta dengan baik.
“Agar dapat menyusun peta indikatif tumpang tindih IGT sekaligus mampu menyelesaikan tumpang tindih untuk mendukung terwujudnya Provinsi dan Kabupaten/Kota bebas tumpang tindih 2025,” tandasnya.
Sementara itu, pada kesempatan yang sama, Kepala Bandara Raja Haji Abdullah Tanjungbalai Karimun, Fanani Zuhri mengatakan, pihaknya telah siap untuk menerima kunjungan Presiden ke Karimun.
“Baik sarana dan prasarana penunjang lainnya. Mengecek kelayakan Bandara, apakah layak atau tidaknya landasan pacu Bandara,” terang Fanani.
Untuk itu pihaknya memastikan operasional landas pacu Raja Haji Abdullah mampu dioperasikan secara optimal, untuk mendukung meningkatkan pergerakan pesawat udara.
“Dapat dioperasikan sesuai dengan standar keselamatan dan keamanan penerbangan,” paparnya.
Fanani menambahkan, untuk pesawat yang digunakan, besar kemungkinan mengunakan pesawat militer CN295. Pesawat buatan asli Indonesia, hasil produksi PT Dirgantara Indonesia.
“Untuk kapasitas konfigurasi penumpang pada pesawat CN295 ini memiliki kemampuan angkut hingga 50 orang penumpang,” beber Fanani.(Aman)