Gagal Meraih Tujuan: Fasilitas Canggih Hamas Bikin Israel Terkejut

Gagal Meraih Tujuan: Fasilitas Canggih Hamas Bikin Israel Terkejut
Fasilitas canggih yang dimiliki Hamas membuat militer Israel terkejut (reuters)

BAWASLU ANAMBAS

GAZA – Laporan New York Times (NYT) menggambarkan kegagalan seluruh tujuan perang Israel di Gaza. Para komandan militer Israel mengakui keterkejutan mereka terhadap fasilitas canggih milik Hamas yang jauh melampaui perkiraan awal.

Laporan ini membuka diskusi tentang keefektifan operasi militer Israel di Gaza.

Menurut laporan tersebut, komando tinggi militer Israel meragukan kelayakan target Israel di Gaza. Terutama setelah kemajuan terbatas dalam membubarkan Hamas.

HARRIS DAY BATAM

BACA JUGA: Skenario Timnas Indonesia Lolos 16 Besar Piala Asia 2023

“Lambatnya operasi tersebut menyebabkan beberapa komandan Israel mengungkapkan frustrasi atas strategi pemerintah sipil di Gaza,” demikian bunyi laporan NYT yang diterbitkan pada Sabtu (20/1/2024).

Laporan ini juga mengungkapkan pertimbangan di kalangan anggota militer Israel untuk memprioritaskan pembebasan sandera Israel yang ditahan di Gaza. Ini menunjukkan adanya dilema dalam pencapaian tujuan Israel di wilayah tersebut.

Laporan surat kabar AS itu merinci kegagalan operasi militer Israel. Termasuk kegagalan dalam menghancurkan jaringan terowongan yang menjadi salah satu tujuan utama mereka.

BACA JUGA: Harga Emas Batangan Stabil: Inilah Harga Emas PT Pegadaian dan Galeri 24 Batam Hari Ini

Meskipun Israel mengklaim kendali atas sebagian besar wilayah Gaza, fakta di lapangan menunjukkan kenyataan yang berbeda.

“Mereka menambahkan bahwa infrastruktur Hamas lebih canggih daripada yang diperkirakan sebelumnya oleh para perwira intelijen Israel,” ungkap laporan NYT.

Kemampuan Militer Hamas Masih Utuh

Meskipun ada pernyataan kemenangan terkait kendali militer Israel, kelompok perlawanan Palestina terus meluncurkan roket ke arah pemukiman Israel di dekat Gaza. Hal itu menunjukkan bahwa kemampuan militer mereka masih utuh.

“Pembebasan para tawanan tidak dapat dilakukan melalui operasi militer. Misinya adalah menyelamatkan warga sipil, sebelum membunuh musuh,” kata Gadi Eisenkot, mantan kepala staf militer Israel.

Terlepas dari fakta tersebut, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tetap bersikeras bahwa hanya melalui perang tujuan Israel dapat dicapai.

Meskipun sejumlah pihak, termasuk komandan militer, menunjukkan ketidaksetujuan terhadap pendekatan tersebut. Dalam tanggapannya, militer Israel menyatakan bahwa komentar para komandan militer dalam laporan NYT tidak mencerminkan posisi resmi Pasukan Pertahanan Israel (IDF). (*/sindonews)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

DPRD BATAM 2024 JADWAL KAMPANYE KPU KEPRI AMSAKAR LI CLAUDIA