WARTAKEPRI.co.id, KARIMUN – “Ingin Kaya dan Terkenal,” itulah cita-cita dari banyak generasi muda saat ini.
Itulah kesimpulan dari survei Gallup di seluruh dunia. Terus terang, tidak ada yang salah dengan menjadi kaya dan terkenal.
Menurut salah seorang Trainer asal Bumi Berazam, Tanjungbalai Karimun, Kepulauan Riau, Rica Irma Dhiyanty, tumbuh secara materi dan spiritual itu ibarat pohon. Orang yang kaya dan terkenal tanpa memiliki kualitas baik ibarat pohon yang tinggi tetapi tidak berakar dalam.
“Lama-kelamaan, mereka akan tumbang, banyak bukti dalam hal ini. Yang di maksud dengan jalan sehat menuju sukses adalah belajar dari pohon yang tua dan tinggi. Setiap kali puncaknya tumbuh lebih tinggi, akarnya juga akan semakin dalam,” ujar perempuan kelahiran Solok, 15 Desember 1983 ini, Senin, (11/11/2024).
Begitu pula dengan para pembaca, tidak dilarang untuk menjadi kaya dan terkenal. Namun menurutnya, pastikan memiliki kualitas yang mengakar dalam. Publisitas yang gencar tanpa memiliki kualitas yang mengakar dalam tentu akan membuat hidup penuh dengan malapetaka.
“Bisa jadi penyakit kronis, bunuh diri, atau keluarga yang hancur. Apa yang terjadi pada orang-orang kaya dan bahagia seperti Tuan Konosuke Matsushita di Jepang, atau John D. Rockefeller di Amerika Serikat yang menikmati masa tua yang indah, mereka mempertahankan keseimbangan yang indah antara tumbuh di luar dan mengembangkan kualitas yang berakar jauh di dalam,” beber Rica.
“Tidak jauh berbeda dengan pohon-pohon tua dan tinggi. Untuk membekali generasi baru dengan jalan kesuksesan yang jauh lebih sehat, silakan baca nutrisi spiritual berikut secara perlahan dan jelas,” tambah Rica.
Karena kekayaan bukan hanya sesuatu yang ditunjukkan di luar, tetapi juga sesuatu yang disimpan di dalam, pelajari berbagai sisi kekayaan.
Kekayaan yang jauh lebih dalam daripada sekadar memiliki uang. Berikut ini adalah beberapa sisi kekayaan, dan langkah-langkah untuk mencapainya.
A. Kekayaan Finansial
1. Tetapkan tujuan yang jelas. Tetapkan tujuan keuangan jangka pendek dan jangka panjang. Memiliki tujuan yang jelas membantu kita tetap fokus dan termotivasi. Jika kita benar-benar fokus, kita seperti sinar laser. Kapasitas kita untuk mewujudkannya sangat kuat. Ingat, kupu-kupu hanya akan muncul ketika kita memiliki taman bunga. Kita hanya menerima ketika kita memberi, kita akan menarik lebih banyak kekayaan ketika kita memiliki hati yang bersyukur. Karena alam semesta berbicara dalam bahasa vibrasi dan frekuensi, belajarlah untuk peka terhadap vibrasi dan frekuensi.
2. Gunakanlah uang kita dengan bijak. Sepertiga pertama uang kita dialokasikan untuk kebutuhan primer seperti makanan dan rumah, sepertiga kedua dialokasikan untuk kenikmatan hidup (makanan enak, rekreasi, keluarga bahagia), sepertiga terakhir diinvestasikan untuk masa depan.
3. Jadilah terampil dalam mengelola hidup kita. Dengan asumsi bahwa kita sehat sebelum usia 40 tahun, semakin tinggi tujuan yang ingin dicapai semakin baik. Namun, jika Anda sakit sebelum usia 40, bersikaplah realistis dalam menetapkan tujuan kita. Begitu usia kita menginjak di atas 40, jadilah pejuang spiritual kita sendiri.
“Buat harapan kita lebih dekat dengan kapasitas kita”. Tanpa keberanian terakhir, usia tua bisa jadi jauh dari kata indah.
4. Belajar tanpa akhir. Henry Ford II benar adanya. Usia orang tidak jauh dari usia belajarnya. Belajar tidak hanya membuat anda kreatif dan produktif, tetapi juga membuat kita memiliki jiwa muda hingga usia tua.
B. Kekayaan Emosional
1. Bangun hubungan yang indah. Bina hubungan yang bermakna dengan keluarga, teman dan rekan kerja. Hubungan yang mendukung memberikan stabilitas emosional dan kebahagiaan. Penelitian terpanjang tentang umur panjang yang dilakukan oleh Universitas Harvard mendukung saran terakhir.
2. Berlatihlah bersyukur. Akui dan hargai hal-hal positif dalam hidup anda secara teratur. Rasa syukur dapat meningkatkan kesejahteraan dan perspektif kita secara keseluruhan. Rasa syukur menghapus banyak hal negatif, dan menggandakan banyak hal positif.
3. Manajemen stres: Kembangkan mekanisme penanganan yang sehat seperti olahraga, meditasi, dan hobi. Mengelola stres secara efektif mengarah pada kesehatan emosional yang lebih baik.
C. Kekayaan Spiritual
1. Perjalanan ke dalam. Luangkan waktu untuk merenungkan nilai-nilai, keyakinan, dan tujuan kita. Memahami diri sendiri secara mendalam menumbuhkan kedamaian batin. Jangan lupa, raja dari semua pengetahuan adalah pengetahuan tentang siapa diri kita. Dengan dibimbing oleh pengetahuan terakhir, kita bisa menjadi kaya dan bahagia selamanya.
2. Perhatian penuh dan kekosongan pikiran. Ubah hidup kita menjadi meditasi yang panjang. Gunakan apa pun yang terjadi pada saat ini sebagai lonceng suci untuk kembali ke nafas, menjadi satu dengan Ke-u-Tuhan hidup. Ingat, kata kesehatan (health) berasal dari kata Ke-u-Tuhan (whole).
3. Tindakan kebaikan. Membantu orang lain dapat meningkatkan rasa tujuan dan kepuasan hidup kita. Jadilah relawan, donasikan sebagian rejeki anda, atau sekadar bersikap baik dalam interaksi kehidupan sehari-hari kita. HH Dalai Lama pernah berkata: “Agama saya adalah kebaikan”.
Begitu kekayaan material, kekayaan mental dan kekayaan spiritual seimbang, tidak diragukan, kita akan ditunggu oleh masa tua yang indah sekaligus penuh berkah. Salam hangat penuh cinta.
Trainer dan Hypnotherapy
Rica Irma Dhiyanty, M.Si, C.Ht