NATUNA – Semangat untuk menyaksikan debat terbuka pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Natuna tidak hanya terasa di pusat Kota Ranai, tetapi juga merambah hingga ke tiap kecamatan di Kabupaten Natuna. Atmosfer antusiasme ini dirasakan oleh lapisan masyarakat yang ingin mengenal lebih dekat para calon pemimpin mereka.
Debat terbuka ini akan mengusung tema “Mewujudkan Natuna Biru yang Maju, Sejahtera, Mandiri dan Berkeadilan Menuju Indonesia Emas 2045.
Masyarakat Natuna tentunya berharap Debat terbuka dapat menjadi momen penting bagi masyarakat Natuna untuk menilai komitmen dan kemampuan masing-masing pasangan calon dalam mewujudkan visi dan misi mereka.
Melalui debat ini, masyarakat dapat melihat secara langsung bagaimana para calon pemimpin berdialektika dan menyampaikan gagasan para paslon.
Untuk menambah semangat, Posko Wan Siswandi dan Rodhial Huda (WS-RH) yang tersebar di 17 kecamatan berencana mengadakan acara ngopi bareng di posko kecamatan WS RH sambil menyaksikan jagoan mereka ikut debat publik yang akan digelar di Gedung Sri Serindit pada Rabu malam.
Sofyan, salah satu tim WS-RH yang berada di Kecamatan Pulau Laut, mengungkapkan bahwa daerah mereka yang terpaut oleh lautan juga akan menyaksikan debat melalui siaran streaming YouTube yang disiapkan oleh pihak penyelenggara KPU Kabupaten Natuna.
“Kami sangat antusias menanti acara tersebut. Kami akan nonton bareng di posko kemenangan di Kecamatan Pulau Laut bersama para simpatisan di posko WS RH,” ujar Sofyan, melalui keterangan, Selasa (12/11/2024).
Tidak hanya di Pulau Laut, posko pemenangan WS-RH yang berada di Kecamatan Midai dan Kecmatan Subi juga merasakan getaran yang sama. Mereka berencana nonton bersama sambil menikmati gorengan dan secangkir kopi. Fakhrul Lazi mengatakan bahwa pihaknya juga akan nonton bareng bersama relawan di posko WS-RH.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), debat adalah pembahasan atau pertukaran pendapat mengenai suatu hal dengan saling memberi alasan untuk mempertahankan pendapat masing-masing. Dalam berdebat di ruang publik, peserta debat harus memahami dan menaati etika debat agar tidak menjadi buah bibir masyarakat dan tidak dinilai sebagai peserta debat yang memiliki predikat kurang baik.
Menurut catatan Redaksi Wartakepri, Mengapa etika debat perlu ditaati? Karena debat berkaitan dengan banyak orang. Menjaga etika berarti menghormati seluruh orang dan menempatkan diri sebagai peserta yang siap dan layak tampil dalam debat publik.
“Semoga dalam pesta demokrasi di Laut Sakti Rantau Bertuah Kabupaten Natuna pada 27 November 2024 berjalan lancar, tertib, jujur, adil, aman, dan bermartabat,” harap Idrawan, masyarakat Kota Kabupaten Natuna Provinsi Kepulauan Riau.
(Rk)