
WARTAKEPRI.CO.ID, NATUNA – Tidak hanya sekadar inspeksi kesiapan operasional, kunjungan kerja Marsdya TNI Ir. Tedi Rizalihadi S. sebagai Pangkoopsudnas ke tiga pangkalan udara TNI AU justru menjadi momen menghangatkan hubungan antara TNI dengan masyarakat dan pemerintah daerah. Di balik keseriusan menjaga pertahanan udara, ternyata ada cerita hangat kolaborasi yang memperkuat persatuan.
Saat mendarat di Lanud Raden Sadjad (RSA) Natuna Senin (14/4/2025), Marsdya Tedi disambut dengan senyum lebar Bupati Natuna, Ibu Cen Sui Lan, didampingi Wakil Bupati Jarmin Sidik dan Ketua DPRD Rusdi. Bukan sekadar formalitas, pertemuan ini menjadi bukti nyata komitmen bersama dalam menjaga wilayah terdepan NKRI.

“Kami sangat bangga dengan dedikasi para prajurit TNI AU yang rela berjaga di ujung negeri. Mereka adalah pahlawan tanpa tanda jasa. Pemerintah daerah siap mendukung peningkatan fasilitas dan kesejahteraan prajurit beserta keluarganya,” ujar Bupati Cen Sui Lan dengan mata berbinar.
Di hanggar Skadron Udara 52, Marsdya Tedi tak hanya mengecek drone CH-4, tetapi juga menyapa langsung para teknisi dan pilot dengan obrolan santai. “Bagaimana kondisi keluarga di rumah? Apakah ada kesulitan yang perlu kita bantu?”tanyanya penuh perhatian.
Danlanud RSA, Kolonel Pnb I Ketut Adiyasa Ambara, mengaku kunjungan ini memompa semangat anak buahnya. “Pak Panglima tidak hanya bicara misi, tapi juga mendengar keluh kesah kami,” tegasnya.

Usai kunjungan Pangkoopsudnas turut menyerahkan tali asih berupa paket sembako kepada keluarga besar TNI AU di Natuna, termasuk personel Lanud RSA, Satrad 212, dan Denhanud 477 Kopasgat.
Berlanjut ke Lanud Supadio (SPO) Pontianak, Pangkoopsudnas menyempatkan diri ngobrol santai dengan personel Skadron Udara 51 yang mengoperasikan drone Aerostar. “Teknologi canggih harus diimbangi dengan kesejahteraan personel. Jangan sampai kita punya alat hebat, tapi tim kelelahan,” pesannya.
Di sela tinjauan, beliau juga menyapa calon awak pesawat tempur Rafale dengan canda tawa. “Siap jadi penjaga langit terbaik? Nanti kalau Rafale datang, kita semua harus siap total,” ujarnya disambut sorak antusias prajurit.
Titik terakhir kunjungan adalah Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru, di mana Marsdya Tedi meninjau progres pembangunan hanggar, simulator, dan gedung pendukung Rafale. Namun, yang menarik, beliau tak hanya bicara target fisik, tapi juga masa depan generasi penerus.
“Ini bukan sekadar proyek beton dan baja. Setiap batu yang kita letakkan hari ini adalah pondasi untuk anak cucu kita nanti. Mereka harus merasakan Indonesia yang lebih kuat dan maju,” tegasnya di hadapan para pekerja proyek yang tersenyum bangga.
Pesan KSAU, Rafale Datang Bertahap, TNI AU Siap Menjaga dengan Hati
Sebelumnya, KSAU Marsekal Tonny Harjono telah mengumumkan kedatangan 6 jet tempur Rafale pada 2026 secara bertahap. “Tiga pesawat akan tiba Februari 2026, sisanya menyusul tiga bulan kemudian,” jelasnya. Namun, di balik berita teknologi canggih ini, yang paling ditekankan adalah kesejahteraan prajurit sebagai tulang punggung operasional.
“Kami tidak hanya membangun pertahanan, tapi juga kepercayaan rakyat,” tutup Marsdya Tedi dengan senyum. Kunjungan ini membuktikan bahwa TNI AU tak hanya gagah di langit, tetapi juga hadir di tengah masyarakat dengan hati.
Dari Natuna hingga Pekanbaru, pesannya jelas “Kedaulatan udara dijaga dengan teknologi, tapi kekuatannya berasal dari rakyat yang bahu-membahu dengan prajurit,” lugasnya.
TNI Angkatan Udara, yaitu membangun kekuatan yang AMPUH (Adaptif, Modern, Profesional, Unggul, dan Humanis).
(Riky)