
WARTAKEPRI.co.id, KARIMUN – Ambulans laut milik Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Karimun sudah setahun tidak beroperasi.
Kapal hibah senilai Rp 1,3 miliar tersebut merupakan hasil kerja sama antara PT Timah Tbk dan Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Karimun.
Padahal, kapal yang pernah mengalami kebakaran pada Sabtu 14 November 2020 silam tersebut sangat dibutuhkan oleh masyarakat luar Pulau Karimun, jika masyarakat ingin berobat (sakit) yang mengharuskan dirujuk ke RSUD HM Sani maupun RSBT.
Ketika dikonfirmasi, Kepala Baznas Karimun Nasrial menyebut, kapal yang pernah mengalami tenggelam akibat cuaca buruk di Pelabuhan Sri Tanjung Gelam (KPK) pada Kamis 27 November 2020 dini hari tersebut, tidak lagi beroperasi, lantaran tidak ada dana operasional.
“Uang operasionalnya tidak ada, jadi kapal tersebut tidak bisa digunakan untuk melayani masyarakat,” terang Nasrial, Kamis, 17 April 2025.
Pihaknya kata Nasrial sudah mengusulkan dana operasional untuk kapal tersebut, namun hasilnya masih nihil.
“Akhir 2023 pernah mengusulkan anggarannya pada APBD 2024 Pemkab Karimun, namun alasannya tidak bisa lantaran anggarannya memang tidak ada,” ujarnya sedih.
Terkait kondisi kapal yang sudah menganggur setahun tersebut, Nasrial berujar belum ada kerusakan apa-apa hingga saat ini.
“Alhamdulillah hingga saat ini tidak ada kerusakan, hanya saja kalau mau dioperasikan kembali ya kita harus cek lagi semuanya, dan itu juga kalau dananya tersedia,” imbuhnya.
Nasrial menambahkan, untuk tahun 2025 ini, dana opersional untuk kapal ambulans tersebut juga tidak bisa dianggarkan lantaran kebijakan efisiensi.
“Hal yang sama, di tahun 2025 ini juga Pemkab Karimun tidak mengalokasikan anggaran untuk kapal ambulans ini, lantaran kebijakan efisiensi,” tandasnya.
Ambulans laut Baznas sendiri dibeli menggunakan dana zakat profesi 2,5 persen dari karyawan yang beragama Islam di PT Timah Wilayah Kepri dan Riau Unit Kundur.
Kapal ini dibuat atau dirakit di Bangka Belitung dan bersandar di pelabuhan internasional Tanjungbalai Karimun.(Junizar)