Mantan Teroris di Ambon Ajak Pemuda Batam Waspadai Radikalisme di Media Sosial

HARRIS BATAM

Dialog Nasional Tentang Media Sosial bersama Yeni Wahid di Batam

BATAM, WARTA KEPRI.CO.ID – Dialog nasional dengan tema Peran Media Sosial Terhadap Nilai-Nilai Ideologi Radikal di Aula Hotel PIH, Batam Centre, menghadirkan pembicara utama Yenny Wahid, dan seorang mantan Teroris Jumu Tuani.

Kegiatan tersebut diselenggarakan oleh Forum Kepemimpinan Mahasiswa (FKM) Kepri, mengambil tema peran media sosial, karena kaitan dengan antisipasi pemahaman radikalisme yang mulai mengkhawatirkan di media sosial.

Media sosial (medsos) mempunyai peran penting dalam penyebaran aliran radikalisme. Indonesia sebagai pengguna sosial media yang sangat aktif harus selalu mewaspadai akan radikalisme tersebut.

Pemuda sebagai pengguna medsos yang aktif diingatkan untuk memahami makna radikal agar tidak mudah terpengaruh dengan ajakan yang tersebar melalui medsos tersebut.

“Apalagi anak muda ini masih mencari jati dirinya. Kita harapakan sebagai pemuda bisa ikut mengkampanyekan bahanya radikalisme,” kata Yenny Wahid, Jumat (22/1/2016), dikutip laman batamtoday.com.

Hal yang sama juga disampaikan mantan Terdakwa Teroris di Ambon, Jumu Tuani yang mengatakan bahwa semua agama yang ada mengajarkan untuk melakukan kebaikan, bukan sebaliknya.

“Radikal tidak harus diperangi. Tapi, efek negatif dari ekstrimisme yang kemudian memaksakan kehendak,” katanya.

Menurutnya ada dua alasan orang melakukan tindakan ekstrim. Yang pertama, seseorang itu merasa diperlakukan tidak adil, sehingga merespon dengan melakukan tindakan, dengan cara-cara kekerasan dan karena landasan faham keagamaan yang sempit.

Kemudian yang kedua, tentang Jihad yang sering diartikan untuk melakukan aksi teror. Padahal, menurutnya, ada banyak makna dari kata Jihad, sehingga, pandangan jihad yang berarti perang hanya dilihat dari sudut pandang sempit dalam memaknai agama.

Sementara itu, Ketua Panitia Pelaksana Kurnia Fajrison mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada mahasiswa Batam, tentang makna radikal. Menurutnya, pemuda memiliki peran penting mencegah paham tersebut berkembang di Batam.

“Peserta kegiatan ini akan menjadi ilmu bagi pemuda untuk mencegah paham ini, kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak,” jelasnya.

Kegiatan tersebut diselenggarakan oleh Forum Kepemimpinan Mahasiswa (FKM) Kepri, bekerjasama dengan KNPI Batam, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Ibnu Sina, Jaringan Aktivis Kampus (Jangkis) Batam dan Pergerakan Mahasiswa Peduli Anak Daerah (PMPAD) Batam. (btd/swd)

Google News WartaKepri