BANDUNG, WARTAKEPRI.co.id – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Jawa Barat mendeteksi 144 aliran atau ajaran menyimpang hingga sesat di wilayahnya sejak 2000.
” Keberadaan ajarannya menyebar di sejumlah daerah tapi paling banyak ditemukan di Cirebon, Bogor, dan Bandung,” kata Sekretaris Umum MUI Provinsi Jawa Barat Rafani Achyar usai memimpin pengucapan dua kalimat syahadat warga Jabar korban Gafatar di gedung Dinas Sosial Jawa Barat, Kota Cimahi, seperti dilansir Antara, Senin (1/2/2016).
Ia menuturkan dari 144 aliran menyimpang atau sesat yang cukup menyita perhatian ialah aliran “Hidup di Balik Hidup”, “Al -Quran Suci”, “Surga Eden”, “Milah Ibrahim”, “Siliwangi Panjalu” “Lia Eden”, dan “Al-Qiyadah Al-Islamiyah”.
“Dan yang cukup menyita perhatian itu ada seorang warga Bandung bernama Sayuti. Dia seorang tukang cukur yang mengaku sebagai nabi,” kata dia.
MUI Jawa Barat, menurut dia, berupaya semaksimal mungkin mengatasi keberadaan 144 aliran sesat tersebut namun ada sejumlah kesulitan yang dihadapi pihaknya seperti aliran atau ajaran tersebut muncul sebentar ke permukaan publik kemudian hilang.
“Lalu ada juga yang muncul terus hilang dan terus muncul lagi dengan wajah atau nama yang baru. Itu memang menyulitkan kami,” kata dia. (antara)