WARTAKEPRI.co.id, NATUNA – Menko Maritim dan Sumber Daya, Rizal Ramli menyampaikan detail rencana kegiatan guna mendorong pengembangan Kepulauan Natuna.
Rencana tersebut menindaklajuti arahan Presiden Jokowi dalam rapat terbatas yang dilakukan baru-baru ini.
Pertama, menurut Menko Rizal, pemerintah akan mempercepat pengembangan sektor perikanan di Kepulauan Natuna.
“Sebelum ini, daya tampung dan kapasitas tangkap hanya 9 persen dari total potensi ikan tangkap wilayah Natuna. Jadi ikan nya banyak sekali, namun kapasitas tangkap hanya 9 persen,” ujar Rizal di Jakarta rapat pada rapat terbatas di Istana Negara pekan Lalu.
“Di masa lalu, kebanyakan kapal asing yang masuk dan mencuri di Natuna . Disepakati bahwa kapasitas tangkap ikan di Natuna kita harus tingkatkan,” tutur Rizal.
Tapi tidak dengan cara kembali ke rezim yang lama, yaitu membebaskan asing menangkap dan mencuri sumber daya ikan, namun dengan pengintegrasian kedua izin bagi nelayan lokal di mana Kementerian Perhubungan membuat sertifikatnya, dan KKP memberikan izin.
Kedua, Menko Rizal meminta kepada Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti untuk memberikan izin kepada nelayan tradisional yang punya kapal ikan di atas 30 GT menangkap ikan di wilayah Natuna.
Ketiga, Menteri BUMN, Rini Soemarno diminta untuk menfasilitasi perusahaan perikanan lokal dan nasional, berupa bantuan modal kerja lewat bank BUMN, dan diberikan kesempatan investasi supaya kapasitas tangkap lokal dan nasional semakin besar.
Ekspos Kemenko Maritim
Berikut hasil ekspos rapat terbatas kemenko maritim (29/7/2016) terima wartakepri.co.id
Dalam ekspos , Kemenko Maritim mengatakan data dari Kementrian PUPR rencana akan dibangun jaringan daerah irigasi Kabupaten Natuna di Kelarik.
” Pembangunan jalan lingkung pemukiman kawasan Bunguran barat, pembangunan jaringan SPAM MBR serta bantuan stimulan perumahan swadaya,” ungkap Bupati Natuna Hamid Rizal kepada wartakepri.co.id
Menunjukkan bahan ekspos akhir pekan lalu.Hamid menunjukan hasil memaparkan kemenko maritim kepada wartakepri.co.id
Dalam buku pemaparan tersebut terlihat Pariwisata Natuna termasuk dalam 25 kawasan strategis pariwisata nasional (KSPN).
Kegiatan Wonderful Sail to Anambas dan Natuna terus di dorong kemenko maritim agar tetap eksis.
Sedangkan potensi sumber daya perikanan ikan dengan nilai ekonomis sangat tinggi terdapat di natuna diantaranya Ikan Napoleon, Kerapu, Kakap, Selar ekor kuning, lebam dan ikan Pari.
Dalam pemaparan tersebut juga di sampaikan potensi lestari perikanan tangkap laut Natuna cukup besar mencapai 504.213 Ton data dari (Kominkajikan 2011).
Pada tahun 2014 produksi perikanan 47.000 Ton (9 persen dari produksi lestari mencapai US$ 60 juta.)
Sambung Hamid, Pemerintah Pusat juga akan membangun tempat pengisian bahan bakar, pengolahan air bersih, tempat penyimpanan dingin (cold storage), pasar ikan dan sarana pendukung lainnya di Natuna.
” Untuk cold storage akan di bangun berkapasitas besar akan di bangun di natuna untuk menampung daya ikan lebih besar, insya allah juga peletakan batu pertama pihak Istana akan ke Natuna,” tutup Hamid. (ricky)