WARTAKEPRI.co.id, ANAMBAS – Rapat Gabungan Komisi DPRD Kabupaten Kepulauan Anambas terkait cepat tanggapnya DPRD Anambas mengambil langkah penyelesaian kelangkaan Air Bersih di Kecamatan Siantan. Rapat tersebut berlangsung di Gedung Rapat DPRD Anambas, Kamis, (1/8/2019).
Rapat Gabungan Komisi DPRD Kabupaten Kepulauan Anambas tersebut dipimpin langsung oleh Imran (Ketua DPRD Anambas), dan dihadiri oleh Syamsil Umri (Wakil Ketua I)H. Amat Yani (Wakil Ketua II), Rocky Hasudungan Sinaga, Syafrilis, SH, Hj.Tetti Hadiyati, SH, Jasril Jamal, Yulius,SH, H.Nur Adenan Nala, Yusli, YS. S.Ip, Muliady, Ayub,S.Ip, Hasnidar, Darusman, Isa Hendra (Kepala Bidang Cipta Karya PUPR), Zulkarnain (Kepala Tata Usaha UPTD Spam IKK Siantan), Jony Tripardi (Kabid SDA PUPR), Muhammad. Efendi Staf PUPR,
Yusli YS. S.Ip Anggota DPRD Anambas menyarankan bahwa penanganan kelangkaan Air Bersih di Ibu Kota Anambas harus diperhatikan dengan serius serius.
Ia juga mengatakan bahwa Anambas memiliki Pulau besar antaranya Pulau Siantan, dan Pulau Palmatak, memiliki hal dan permasalahan yang sama terhadap kelangkaan Air Bersih, namun mengapa di 2 pulau besar tersebut tidak sampai mencuat ke permukaan terkait permasalahan Air Bersih.
Saprilis Komisi I DPRD Anambas berharap agar pemerintah menyediakan sumur Bor, karena menurutnya Penyediaan sarana Sumur Bor untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, ia juga berharap kepada pemerintah daerah untuk bersama sama memikirkan hal yang sangat dibutuhkan masyarakat.
Zulkarnain Kepala Tata Usaha UPTD Spam IKK Siantan dalam sambutannya mengatakan bahwa pihaknya mengatakan bahwa sistem produksi air menggunakan Pompa, untuk pelayanan perkotaan Tarempa mengunakan sistim, pihaknya diamengatakan debit dan mata air kebutuhan masyarakat masih cukup dan terpenuhi.
Namun ada kendala saat ini, pihaknya juga sudah memesan mesin pompa di Jakarta hanya saja tinggal menunggu pengiriman secepat mungkin sudah bisa menggantikan posisi mesin yang rusak ia juga berharap agar struktural pengurusan UPT SPAM IKK Siantan bisa dipenuhi dan diisi oleh orang orang yang kompeten dalam hal pengurusan air bersih.
Ia meminta untuk jaringan Spam agar melakukan alat pengaturan, di trans Musi juga sering mengalami gangguan, seperti Kebocoran, bahkan sering juga putus dari tahun 2017, hingga sekarang, namun saat ini sudah melakukan peremajaan terhadap pipa, namun saat ini jaringan SR yang perlu dilakukan perbaikan.
Saat ini UPT SPAM IKK Siantan melayani 2450 KK hal ini harus diperhatikan dengan memperhatikan saluran rumah ( SR ) yang hampir 95% meteran kurang baik atau rusak hal ini juga sah satu kendala bagi kita bersama, selain itu dari UPT SPAM IKK Siantan bersama PU PR Anambas menyediakan tempat penampungan air untuk masyarat menjelang mesin pompa air produksi yang sudah dibeli di Jakarta masih menuggu proses pengiriman, pihaknya belum bisa juga menentukan berapa lama lagi mesin tersebut tiba di Anambas.
“Masyarakat tidak perlu khawatir insyallah kita kerahkan sekuat tenaga untuk mendistribusikan pasukan air bersih ke masyarakat dengan menggunakan pick up milik PUPR anambas.
Jaringan Listrik di daerah Spam selalu tidak stabil akibat adanya pengalihan arus listrik tanpa adanya koordinasi hal ini juga yang membuat terganggunya jaringan instalasi pada SPAM IKK Siantan
Roky Hasudungan Sinaga anggota DPRD Anambasdam rapat tersebut mempertanyakan beberapa hal antaranya debit sumber mata air cukup atau tidak untuk mengairi seluruh masyarakat jika debit atau produksi airnya cukup maka sampai keseluruh masyarakat
Yulius SH, Komisi II juga mengatakan permasalahan air bersih bukanlah permasalahan yang baru hal ini juga ia sampaikan bahwa permasahan kelangkaan air bersih adalah PR kita bersama.
Jasril Jamal Komisi II juga mengatakan dirinya mengusulkan alangkah baiknya sebagian masyarakat diberikan atau dibuatkan sumur bor hal ini akan mengurangi dampak kelangkaan air di kota Tarempa, selain itu juga ia mengatakan bahwa kelangkaan air bersih ini bukan hanya di kota Tarempa saja melainkan 3 pulau besar di Anambas.
Dari hasil rapat gabungan komisi DPRD kepualauan Anambas dapat disimpulkan bahwa penganggaran untuk air bersih perlu diperhatikan sehingga hal hal semacam ini atau hal serupa tidak terjadi kembali. ( Rama )